Pameran Hasil Kolaborasi Seniman Filipina, Indonesia, Malaysia dan Vietnam di Museum Pasifika Nusa Dua

0

Kabardenpasar – Sebuah pertukaran dan kolaborasi budaya antar seniman dari Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam, berlangsung dalam sebuah pameran yang digelar di Museum Pasifika, kawasan The Nusa Dua, Bali.

Diantara para seniman tersebut adalah Roy Espinosa, Pancho Piano, Manny Sinquenco, Ary Lozano, Lloyd Lusica, Al Vargas, Jie Ur, Ingrid Aimee Penaflor, Doodz Iligan, Summer Lozano, dan Pauline Allison Espinosa dari Filipina.

Sementara dari Indonesia ada Robert Martin, Maria Tiwi, Tamar Saraseh, Putu BonuzUlil Gama, Ketut Adi Candra, Srisrinaryo, Mimba Apel Hendrawan, Yakub Suketliar, dan Joko Pram.

Pameran ini juga memamerkan karya-karya seniman terkemuka Iszuan Ismael dari Malaysia dan Dang Tuan dari Vietnam, yang memperkaya kain budaya dengan kontribusi unik.

Mereka menyajikan suatu pesta visual dari berbagai sudut pandang dan kecerdasan artistik. Ditemui di sela acara, seniman Filipina Roy Espinosa, mengatakan melalui pameran ini, pihaknya berharap kedepan bisa berkolaborasi dengan lebih banyak lagi seniman.

Dengan berkolaborasi semua seniman di seluruh dunia bisa berbagi bakat, berbagi budaya, ungkapnya. “Agar semua orang senang. Melalui seni, bisa menjadi terapi bagi semua orang,”  kata Roy.

Ditanya terkait keberadaan seniman Indonesia termasuk Bali, ia sangat kagum dengan seniman Indonesia. Karena menurutnya, seniman Indonesia dengan budaya yang dimiliki, selalu melestarikan budaya itu dalam karya seninya.

“Ya.. benar-benar luar biasa, saya punya banyak artis Indonesia juga di sini (Bali-red),” ucapnya.

Museum Pasifika sendiri, memberikan latar belakang sempurna untuk perayaan lintas budaya ini, menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penggemar seni, kritikus, dan masyarakat pada umumnya.

Museum Pasifika sampai saat ini yakni di 17 tahun keberadaannya, 3 tujuan awal telah tercapai dan telah tercipta koleksi baru dengan 50 karya seni baru.

3 pencapaian tersebut antara lain, pertama, menjadi daya tarik wisata internasional dengan Tripadvisor nomor 1 di Nusa Dua. Kedua, menjadi pusat seni internasional yang mendatangkan 8 kepala negara, 300 menteri dan diplomat dari 65 negara. Ketiga, telah mengundang 60.000 anak/mahasiswa dari 800 universitas dan sekolah.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *