Sukses Gelar “The Biggest Fireworks In Bali,” GWK Jadwalkan Rutin Tiap Pergantian Tahun
Badung – Sukses dengan acara pesta kembang api terbesar di Bali, “The Biggest Fireworks In Bali” saat detik- detik pergantian tahun, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) jadwalkan event ini bakal digelar rutin tiap tahun.
Sebanyak 20.000 tembakan kembang api dengan berbagai jenis dan bentuk yang ditembakan dari sisi-sisi patung GWK membuat ribuan orang pengunjung yang memadati kawasan wisata taman budaya GWK sejak sore hari berdecak kagum. Tidak saja wisatawan asing dan domestik tapi warga Bali yang rumahnya berada di seputaran kawasan GWK jimbaran, ikut menikmati dari lantai atas rumahnya.
Mulai sore hari arus pengunjung terus berdatangan memadati kawasan wisata taman budaya seluas sekitar 60 hektar tersebut.
Patung nan megah setinggi 121 meter dan dikenal lebih tinggi dari patung Liberty di AS menjadi saksi pesta kembang api terbesar di Bali mewarnai malam pergantian tahun baru 2020. ” Kami bersyukur meskipun sebelumnya kawasan GWK sempat diguyur hujan hingga menyebabkan genangan air di sejumlah titik namun saat malam cuaca cerah dan pesta kembang api dapat berjalan dengan lancar,” ujar Head of Division Marketing Communication & Event GWK, Andre Prawiradisastra, disela- sela acara.
Andre menambahkan, pesta kembang api yang dikemas dalam kegiatan “Bali Countdown – The Biggest Fireworks Show in Bali” itu dipastikan akan diselenggarakan kembali pada tahun mendatang. “Walaupun ini masih pertama, kami ingin dapat memukau masyarakat dan dapat terkenang sehingga tahun depan masyarakat bisa datang ke sini lagi karena sudah mengetahui kalau kembang api terbesar ada di kawasan Taman Budaya GWK,” ujarnya.
Kembang api yang terdiri dari berbagai macam jenis tersebut ditembakan dari sisi kanan, kiri, depan dan belakang Patung tertinggi ke tiga di dunia tersebut sehingga membuat pemandangan Patung GWK menjadi beda dari biasanya. Ribuan pengunjung tidak mau kehilangan moment dengan mengabadikan menggunakan kamera dan ponsel mereka masing- masing. Sebelumnya saat senja hingga tengah malam di penghujung tahun 2019, patung dari tembaga dan kuningan yang ditopang 21.000 batang baja seberat 2.000 ton, serta baut sebanyak 170.000 buah ini nampak lebih memukau dengan kilauan permainan laser. Ditambah lagi perpaduan tebing-tebing batu yang menjadi ciri khas kawasan taman budaya GWK.
Salah seorang wisatawan asal jakarta, Rony mengatakan cukup senang karena bisa menikmati malam pergantian tahun di GWK, “Biasanya liat kembang api di pantai Kuta tapi sekali ini liat pesta kembang api di GWK. Tahun depan kalo ada ya kesini lagi,” ujar Rony yang mengaku sudah tiga kali ke Bali merayakan malam pergantian tahun.
Berselfie ria dengan background patung GWK juga mobil-mobil antik dan motor yang sedang berpameran melengkapi kemeriahan acara. Sambil menanti pesta kembang api, para pengunjung juga disuguhkan pentas musik dengan sederet musisi idola seperti Diskopantera, Feel Koplo, dan band kebanggan Bali Joni Agung & Double T. Beberapa DJ papan atas seperti Alex Seda, Sterly Lie dan Ayuka turut memanaskan suasana malam dengan racikan music beat.
Andre mengakan, pengunjung di GWK pada mslam pergantian tahun ini diperkirakan sekitar 10 ribu orang lebih. Jumlah ini dilihat dari tiket yang beredar sebanyak 10 ribu. Antusias warga terlihat sejak 4 hari sebelum acara tiket yang terjual sudah sekitar 5 ribu.
Pesta kembang api ini merupakan rangkaian Event Bali Countdown 2020 yang dibuka pada tanggal 28 Desember 2019, oleh Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau biasa disapa cok Ace, bertepatan dengan pameran Bali Classic Motor Show ke-3. Bali Classic Motor Show (BCMS) ke-3 digelar atas GWK dengan Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Bali. Event lainnya juga digelar seperti GWK MuFest 2019 denga puluhan gerai makanan, minuman serta berbagai food truck. (abi)