Media Sosial Buka Peluang Bisnis Kuliner Bertumbuh

0

Maluku Tengah – Dampak dari pandemi covid-19, terutama bagi yang biasa berbisnis di bidang offline memang sangat signifikan dan terasa. Masa new normal dalam pandemi juga dapat diartikan sebagai peralihan dari kegiatan offline menjadi 80% online.Untuk menghadapi situasi seperti sekarang ini, basic digital skills menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki. Sebagai pelaku usaha, di situasi seperti ini diharuskan melek digital agar mampu bertahan.

“Melihat data pengguna sosial di masa pandemi juga bisa menguatkan kita kenapa kita harus go online sekarang juga. Dari penduduk Indonesia sebesar 272 juta jiwa. Pengguna media sosial ada sebesar 160 juta jiwa. Artinya, 59% penduduk Indonesia itu menggunakan media sosial dan konsumen kita ada di sana,” ujar Irma Utari Wahyudiani, Founder/Owner Yeobo Topokki Indonesia, selaku pembicara dalam Webinar Literasi Digital di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Kamis (8/7/2021).

Menurut Irma, platform digital yang paling cocok untuk berjualan makanan adalah Instagram. Di situasi sekarang, senjata bisnis bukanlah lagi fokus terhadap outlet, tetapi foto produk. Foto produk ini dapat kita atur sedemikian rupa seolah-olah dapat menggambarkan tentang apa yang ingin dijual dan dipasarkan kepada konsumen.

Ia menyampaikan, beberapa strategi digital yang telah ditekuni untuk produknya. Di antaranya produk kita harus fokus. Karena terdapat pesaing sejenis. Kedua, menentukan target pasar yang spesifik. Ketiga, memanfaatkan platform online jadi tidak memerlukan outlet yang terlalu bagus. Keempat, melakukan promosi, iklan, atau diskon tetapi diminimalisir agar tidak terlalu sering. Kelima, mengoleksi data konsumen agar mendapatkan engagement dan loyal customer.

Produk harus fokus untuk membantu konsumen mengingat dengan mudah produk/jasa yang ditawarkan. Target market harus spesifik, seperti umur, jenis kelamin, dan sebagainya. Target market yang spesifik ini juga menentukan konten yang akan dibuat sebagai bahan promosi di media sosial. Menentukan platform digital yang tepat. Promosi dan iklan, memanfaatkan Facebook Ads dan Instagram Ads dapat meminimalisir kita dalam memberikan diskon kepada pembeli.

“Kemudian, sesederhananya kita harus mengoleksi data konsumen untuk meningkatkan hubungan yang baik antara brand dan customer. Engagement ini juga dapat membuat konsumen loyal terhadap brand. Kemudian, melibatkan konsumen dalam pengembangan bisnis kita, jadi jangan selalu berbicara satu arah. Dengan data konsumen tersebut, misalnya kita dapat mengucapkan selamat hari raya kepada para konsumen secara privat. Dengan itu, konsumen akan merasa diperhatikan atau diistimewakan dan dapat meningkatkan loyalitas customer itu sendiri,” jelasnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Kamis (8/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara, Daus Gonia (CEO PT. Dengan Senang Hati), Ismail Hehanusa (Pemred Rakyat Maluku.com), Monica Ariesta Seipalla (News Anchor & Duta Bahasa), dan Fandy Ruby.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *