Menghargai Karya dan Konten di Media Sosial
Dompu NTB -Media sosial saat ini bukanlah suatu hal yang baru di dalam kehidupan masyarakat, hampir semua kalangan memainkannya. Namun, derasnya informasi menjadikan kehadiran media sosial bisa jadi bermanfaat atau sebaliknya, memberikan dampak negatif bagi penggunanya.
“Permasalahan yang ada di media sosial itu di antaranya banyak pembuat konten terkena plagiat dan pembajakan, bullying, dan tidak dihargai karyanya,” ujar Ahmad Affandy, Key Opinion Leader, dalam Webinar Literasi Digital Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Senin (13/9/2021).
Seorang konten kreator tentu ingin mendapat apresiasi terhadap kontennya. Sebagai pengguna media sosial yang baik dan beretika, kita harus mampu menghargai karya orang tersebut. Fandy mengatakan, hal yang bisa dilakukan yakni dengan memberikan komentar sewajarnya. Ini mengartikan bahwa di media sosial tidak semua konten cocok untuk diri dan pribadi kita.
Namun, lanjut Fandy, kita tetap bisa menghargai karya tersebut dengan memberikan komentar sewajarnya yang membangun agar kreator termotivasi. Ketika kita mengomentari sebuah konten dengan kesan negatif dan membully, akan berpotensi menyebabkan kreator tersebut merasa down dan berakibat pada kesehatan mentalnya.
Kedua, meski tidak menyukai karya seseorang yang tidak kita sukai lebih baik tidak berkomentar apapun atau diam. Ketiga, berusaha untuk tidak menjiplak karya orang lain. Pada dasarnya, menurut Fandy tantangan konten kreator adalah menjadi kreatif. Kita harus bisa menonjolkan kreativitas kita dalam berkonten dibandingkan menjiplak milik orang lain. Menjadikan karya seseorang sebagai referensi boleh dilakukan, tetapi tidak dengan menjiplaknya.
Selanjutnya di urutan empat, yaitu meminta izin kepada pemilik karya dan tidak lupa untuk memberikan kredit. Hal ini sering terjadi di media sosial, banyak orang yang tidak mencantumkan kreator saat merepost ulang karya tersebut.
“Masalah kredit itu sering banget. Kalau kita mengambil video milik seseorang yang kita kenal minta izin terlebih dahulu. Kalau tidak kenal pun sebisa mungkin cari kontaknya, dan apabila tidak ketemu kontaknya, kita bisa mencantumkan sumber dari mana mendapatkan video tersebut,” jelasnya.
Pesan Fandy, gunakan media sosial dengan baik karena kita bisa menjadi siapa pun dan mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Banyak-banyaklah berkarya di media sosial.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Dompu, NTB, Senin (13/9/2021) juga menghadirkan pembicara, Yazir Yanwar Saptura (Founder Meraki Agency), Astried Finna Ayu Kirana (Managing Director PT Astrindo Sentosa Kusuma), dan Marga Harun (Komisioner KPI Daerah NTB Periode 2021-2024).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.