Bandara Ngurah Rai Mulai Menggeliat, Sehari Rata-rata 2000 Penumpang Terlayani
MANGUPURA –Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai –Bali mulai menggeliat. Pergerakan pesawat dan jumlah penumpang terus menunjukan peningkatan. Data di kantor PT. Angkasa Pura l Bandara Ngurah Rai mencatat dalam dua minggu terakhir jumlah penumpang yang terlayani setiap hari rata -rata sebanyak 2.032 penumpang.
Communication and Legal Manager Bandara Ngurah Rai Bali, Andanina Dyah Permata Megasari mengatakan geliat peningkatan jumlah penumpang ini mulai terlihat sejak diberlakukannya SE Gugus Tugas Provinsi Bali No. 305 Tahun 2020 pada 5 Juli lalu. Rata-rata setiap hari terdapat 35 pergerakan pesawat dan 2.032 penumpang yang terlayani.
Angka rata-rata harian ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata harian pada saat berlakunya pembatasan penerbangan komersial rute domestik melalui Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 25 Tahun 2020, yang berlaku pada 23 April hingga 7 Juni 2020. Selama rentang waktu tersebut, hanya terdapat rata-rata 13 pergerakan pesawat dan 387 penumpang yang terlayani setiap harinya.
“Penumpang dan pergerakan pesawat yang kami layani saat ini mulai menunjukkan peningkatan. Tentunya, hal tersebut kami barengi dengan pengetatan implementasi protokol kesehatan, serta dengan tidak mengurangi kualitas pelayanan,” tambah Ega panggilan akrab kepala humas Angkasa Pura (AP)-1 Bandara I Gusti ngurah rai Bali tersebut, Jum’at (17/07).
Penerapan protokol kesehatan bagi penumpang pesawat udara didasarkan pada aturan yang berlaku, yaitu Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 No. 9 Tahun 2020, Surat Edaran Gugus Tugas Provinsi Bali No. 305 Tahun 2020, serta Surat Edaran Gubernur Bali No. 11525 Tahun 2020.
“Secara umum, implementasi protokol kesehatan telah berjalan dengan baik. Meskipun demikian, terdapat beberapa hal yang masih dapat untuk ditingkatkan, diantaranya adalah terkait prosedur pengisian data di Kartu Kewaspadaan Kesehatan atau HAC. Hingga saat ini, masih cukup banyak penumpang yang belum melengkapi diri dengan HAC yang sudah terisi lengkap.
Penumpang masih banyak yang mengisi kartu ini setibanya di Terminal Kedatangan, sehingga acapkali terjadi situasi terminal yang cukup padat. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan mengisi HAC melalui aplikasi, yaitu eHAC Indonesia, sehingga penumpang dapat melalui proses pemeriksaan dokumen kelengkapan diri dengan lebih cepat, serta tidak akan terjadi kepadatan penumpang,” tambahnya.
Seiring dengan era adaptasi kebiasaan baru, pintu gerbang utama Bali tersebut juga telah menerapkan kebijakan peningkatan kapasitas terminal, dari awalnya yang hanya difungsikan untuk melayani sebesar 35% dari total kapasitas, kini dinaikkan menjadi 50% dari kapasitas terminal.
Kini, bandar udara tersibuk kedua di Indonesia tersebut setiap jamnya mampu melayani 8 penerbangan keberangkatan reguler rute domestik, 6 penerbangan kedatangan reguler rute domestik, serta masing-masing 3 penerbangan untuk kedatangan dan keberangkatan reguler rute internasional.
Ega menambahkan, selama era adaptasi kebiasaan baru, Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandar udara, bekerja sama dengan berbagai instansi komunitas bandar udara dalam merumuskan dan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku untuk penumpang, karyawan, serta pengguna jasa secara umum. (Abi)