Perayaan Diwali Di Bali Dimeriahkan Dengan Festival Cahaya
Denpasar -Konsulat Jenderal India di Bali dan Pusat Kebudayaan Swami Vivekananda Bali (SVCC Bali) bekerja sama dengan Balinese Indian Friendship Association (BIFA) menggelar Festival Cahaya dalam rangka perayaan Diwali, Minggu 25 November 2018 malam.
Acara yang digelar di Ballroom Hotel 100 Sunset ini dihadiri 500 orang, diantaranya warga keturunan India yang tinggal di Bali, para expatriat India dan tamu undangan lainnya.
“Festival lampu atau biasa juga disebut festival warna tahun ini merupakan edisi ke tujuh,” kata ketua penyelenggara acara sekaligus Presiden BIFA, Neeta Malhotra. “Festival cahaya ini bertujuan untuk menyatukan orang-orang dari semua lapisan masyarakat di Bali dalam upaya menjangkau semua orang serta menyebarkan sukacita dan harmoni yang festival ini ciptakan,” ujar Neeta di sela sela acara.
Ditambahkan juga oleh Neeta, dengan perayaan festival ini diharap tradisi nenek moyang masih tetap terjaga hingga anak cucu nanti. “Kami mengagumi bagaimana warga Bali sangat menjaga tradisi nenek moyangnya, kami pun berusaha agar beragam tradisi India negara kami yang hampir sama dan memiliki banyak kemiripan dengan tradisi adat budaya masyarakat Hindu di Bali akan terus terjaga,” imbuh Neeta yang meski berdarah India tetapi lahir di Ujung Pandang dan besar di Jakarta ini.
Festival ini, imbuh Neeta tidak hanya sekedar merayakan Perayaan Festival Cahaya, namun diharapkan menjadi teladan agar keturunan anak cucu nanti mendapatkan ‘Pencahayaan’ yang baik dalam menjalani kehidupan di dunia kelak dikemudian hari.
Ditambahkan juga oleh pemilik restoran khas India Queen’s Indian Cuisine Worldwide ini bahwa adanya kemiripan perayaan budaya dan perayaan keagamaan ini membuat banyak warga India juga mencintai Bali dan Bali jadi salah satu tujuan utama turis dari India.
“Setelah Cina, turis India menurut data merupakan penyumbang jumlah terbesar pariwisata Bali. India adalah pasar kedua pariwisata Bali. Warga India sangat mengagumi destinasi wisata di Bali, mengunjungi Pura, resort resort, alam Bali dan suasana Kehidupan malam Night Club termasuk menggelar wedding. Bahkan ada kepercayaan di India jika menggelar pesta pernikahan di Bali maka pasangan akan awet. Setiap tahunnya sedikitnya 100 acara wedding khas India digelar di Bali,”ungkap Neeta.
Ditambahkan juga Ramesh Sastry selaku Sekjen BIFA, kunjungan warga India terus meningkat dan kebanyakan untuk jalan-jalan. Turis India nomor dua terbanyak yang ke Bali setelah Cina. Bali dinilai masih natural dan indah. Dan mereka sangat menyukai tradisi di Bali. “70 persen warga India menyukai datang ke Pura Pura dan Bali itu dinilai damai dan aman,” jelasnya.
Senada dengan Neeta dan Ramesh di kesempatan yang sama, RO Sunil Babu dari Konsulat Jenderal India di Bali mengatakan setiap tahunnya turis India mengalami peningkatan kunjungan ke Bali. “Tiap tahun pasti ada peningkatan turis India yang ke Bali dan ada sekitar 250-300 warga India yang beraktivitas dan bekerja di Bali. Untuk itu festival-festival seperti ini akan mempererat hubungan kedua negara yang sejak lama sudah sangat baik berkaitan dengan warga India yang ada di Bali ataupun terkait turis turis India yang semakin menyukai Bali,” ujar Sunil Babu.
Gubernur Bali dalam sambutan disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Bali Dewa Putu Berata juga mengatakan bahwa Bali dan India memiliki hubungan historis yang erat. Diwali ini mirip Galungan di Bali yang merayakan kemenangan dharma. Ia harap kegiatan ini dapat mempererat hubungan Bali dengan India.
Festival cahaya pada tahun ini terbilang lebih istimewa dari tahun tahun sebelumnya karena yang hadir lebih banyak dari tahun tahun sebelumnya dan perayaannya juga lebih beragam. Untuk tahun ini panitia menyediakan sekitar 500 tiket yang ada untuk warga keturunan India dan mengundang masyarakat Bali termasuk Senator DPD RI Dr. Arya Wedakarna.
Festival ini diisi berbagai kegiatan di antaranya sejumlah tarian India dengan pakaian warna warni khas kesenian India dan beragam kuliner khas India yang bisa dinikmati para tamu.
Tarian India menjadi daya tarik utama dalam acara ini. Tari klasik dan kontemporer India dibawakan oleh Malaysian Indian Cultural Group (MICG) dan SVCC, Bali. Beberapa expat India juga menampilkan tarian klasik India selama acara berlangsung.
Bersamaan dengan tari klasik dan kontemporer, acara ini juga menampilkan tari Bali, live band dan kembang api sebagai atraksi utama.
Selain sukses menggelar Perayaan Diwali, pihaknya merencanakan akan mengadakan event-event yang spesifik bertemakan tradisi dan budaya India seperti pameran kuliner khas India yang tujuannya untuk memperkenalkan secara kepada khalayak luas tentang kebudayaan dan adat istiadat India secara lebih mendalam.
Diwali adalah festival terkenal di seluruh dunia dan dirayakan oleh jutaan umat Hindu. Seperti Galungan, Diwali merayakan permulaan baru dan kemenangan kebaikan atas kejahatan serta cahaya di atas kegelapan. Legenda menandainya sebagai hari dimana Rama kembali ke Ayodya, bersama dengan Sita, setelah mengalahkan Rahwana.
Disebutkan seluruh negeri Ayodya diterangi oleh cahaya lampu untuk menyambut Rama, memungkasi masa kegelapan saat Rama meninggalkan Ayodya. Inilah mengapa Diwali juga dikenal sebagai Festival Cahaya, karena selama festival ini, seluruh kota akan diterangi oleh cahaya lampu dan kesempatan ini dirayakan bersama seluruh keluarga.(abi)