PLN UID Bali Berbagi di Yayasan Sehati

0


Denpasar – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Bali, Selasa (03/09/19) berkunjung ke Yayasan Sehati Bali, sebuah yayasan sosial, tempat penitipan anak-anak berkebutuhan khusus autis dalam rangka melaksanakan program PLN Berbagi.

Selain silaturahim dengan anak-anak penyandang autis yang menjalani terapi, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa, bersama sejumlah karyawan memberikan santunan yang diharapkan bisa menunjang kegiatan pendidikan dan pelatihan di yayasan.

Santunan diserahkan langsubg bapak Suamba dan Yulfrida dan karyawan lainnya. Diantara santunan yang diserahkan adalah alat-alat terapis untuk anak anak berkebutuhan khusus seperti alat bermain, selimut, kain, peralatan makan dan lainnya.

Selain itu ada 2 unit komputer dan printer, 2 lemari, ATK, seprei, bantal,peralatan masak berupa blender dan magic com. Selain itu untuk mempermudah operasional para terapis dalam membimbing anak anak autis yang sebagian juga berasal dari kalangan tidak mampu, PLN UID Bali juga berinisiatif membelikan peralatan sanitasi air 

Ketua Yayasan Sehati Bali yang dikenal juga dengan nama Pondok Phuspa ini, Putu Puspawati mengatakan sangat terbantu dengan program sosial dari PLN yang diterimanya selama ini. “Kepada GM dan manajemen PLN UID Bali yang diwakili oleh Bapak Suamba dan Yulfrida ini saya sangat berterimakasih sekali. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan dengan kesehatan, rejeki dan kebaikan yang berlimpah,” kata Puspawati.

Ditambahkan Puspa, yayasan menerima sekitar 14 anak berkebutuhan khusus autis, diantaranya ada yang menginap dan ada yg hanya dititipkan dari pagi hingga sore atau malam saja.

Sebagian besar, lanjut Putu anak anak ini dititip karena orang tuanya terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Meninggalkan anak berkebutuhan khusus di rumah cukup mengkhawatirkan karena biasanya anak anak autis butuh pendampingan terapis. “Apalagi ada beberapa anak dari keluarga tidak mampu sehingga kami wajib membantu dan tidak boleh memaksakan harus membayar ini itu di sini,” imbuhnya.

Biasanya memang biaya terapi untuk anak anak berkebutuhan khusus autis ini relatif mahal dan tidak semua kalangan bisa mengeluarkan biaya untuk terapi anak anak ini. “Untuk itu bantuan berupa apapun seperti alat-alat sederhana sangat dibutuhkan untuk anak anak sebagai media terapi,” tandasnya (anya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *