Setelah Setahun Berdiri, Akhirnya Vaha Band Rilis Single Pertama
BADUNG – Vaha Band yang beranggotakan 5 (lima) musisi yakni Erik Sondhy (keyboard/vocal ), Arie Kurniawan (saxophone), I Dewa Agung Perdana (gitaris), Jonathan Dangawa (drummer) dan Damaris Dior (vocal), akhirnya resmi akan rilis single pertamanya yang berjudul “Live My Life” pada Jumat (26/1/18).
Gitaris Vaha Band, I Dewa Agung Kurniawan mengatakan jika pihaknya masih belum berencana memproduksi CD dulu, namun lebih ke digital mengikuti trend jaman sekarang.
“Kita hanya produksi digital music, itunes dan yang lainnya akan kita beritahukan kembali,” ucap Dewa kepada wartawan.
Dewa melanjutkan kalau single pertama bandnya ditulis oleh Vocalisnya, Damaris Dior bersama sahabatnya Nick R. Saat ditanya kapan album rampung, Ia mengaku masih perkiraan saat pertengahan tahun.
“Album, mungkin rencananya pertengahan tahun, kita masih mau recording 2 lagu lagi,” jelasnya.
Dewa mengungkapkan menurut Jonathan arti single itu menceritakan kalau setiap orang hidup itu punya tujuan, maknanya hidupilah hidup ini. Jadi ga melulu makan, minum, tapi lebih dari sekedar itu.
Jonathan menambahkan, selain itu untuk proses pembuatan musiknya butuh 3 minggu an 1 lagu. Dan untuk perekamannya 1 Minggu. “Untuk dunia permusikan ini tergolong lama,” cetusnya.
Untuk diketahui, sosok yang mendirikan Vaha Band, yakni Erik Sondhy yang memegang bagian Keyboard/ vocal. Dan terbentuknya pada Desember 2016.
Nama Vaha itu sendiri diambil dari Bahasa Sansekerta yang artinya samudera luas, jelas Arie Kurniawan. Lanjutnya, jadi dari situlah kenapa bandnya tidak ada batasan dalam berkarya karena sesuai dengan makna Vaha itu sendiri, namun basically Pop.
“Vaha itu nggak mau hanya jadi pekerja musik saja, jadi pengen keluar dari zona nyaman, seperti kita punya karya sendiri,” imbuhnya.
Band yang berwadah di Ryoshi House of Jazz ini proyek terdekatnya ada konser feat Rio Sidik di Yogyakarta Januari ini, Maret ke Jakarta dan ada beberapa schedule lainnya.
Erik Sondhy mengharapkan gimana caranya yang dilihat tidak hanya vokalisnya saja, tapi semua part menonjol. “Jadi kita terbagi rata, makanya The Beatles mnjadi inspirasi.” tutupnya. (tim)