Bisnis Digital Membuka Banyak Peluang Baru
Kabupaten Kupang -ini manusia hidup berada di era digital, dimana Internet bukan menjadi pilihan melainkan kebutuhan. Sebelum era ini, dunia digital memang sudah ada tetapi, masyarakat boleh memakai atau tidak memakainya. Tetapi sekarang sudah bukan menjadi pilihan lagi tetapi kebutuhan di era pandemi covid ini saat ini.
Demikian dikatakan oleh, Nelci Dessy Rumlaklak, Dosen saat berbicara dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat 27 Agustus 2021. Menurut Nelci saat ini internet sudah merambah hampir seluruh wilayah dunia.
“Dengan internet, dunia dalam genggaman. Di Indonesia dari survei APJII, ada peningkatan cukuo signifikan setiap tahunnya dari jumlah pengguna internet,” ujar Nelci dam webinar yang dipandu oleh Tony Thamrin ini.
Lebih rinci dibeberkannya pada 2015 ada 34,9% atau 88,1 juta jiwa pengguna internet dan tahun berikutnya di 2016 menjadi 51,8% 132,73 juta jiwa, 2017 bertambah menjadi 54,608% atau 143,26 juta jiwa, 2018 64,8% atau 171,7 juta jiwa dari total 264,6 juta jiwa hingga 2019-2020 73,7% atau 196,71 juta jiwa dari 266, 91 juta jiwa.
Dari data selanjutnya diketahui bahwa pengguna internet di 2019-2020 menggunakan internet untuk bermedia sosial sebanyak 51,5%, 32,9% untuk berkomunikasi lewat pesan. Dan ternyata yang paling kecil 0,6% itu hanya layanan informasi pendidikan dan lainnya.
Masih menurut Nelci bahwa di era digital ini terjadi perubahan tren bisnis. Pandemi covid 19 sejak 2019 juga sangat mempengaruhi perubahan itu sangat cepat. Perubahan perilaku masyarakat dan teknologi telah merubah dunia bisnis. “Bisnis digital membuka banyak lapangan kerja baru yang sungguh menjanjikan. Sekarang banyak bermunculan bisnis bisnis baru, kita ini membuka lapangan kerja baru yang banyak.
Untuk sukses berbisnis di era digital, salah satu caranya adalah mengubah pola pikir atau grow mindset, bermimpilah yang besar dengan bersemangat belajar dalam memberi solusi dan pantang menyerah. “Awali dari sebuah ide yang sederhana. Semua proses itu dilakukan dengan rendah hati dan pantang menyerah kalau kalau gagal coba lagi kalau gagal coba lagi,” tuturnya.
Selain itu kesuksesan di di bisnis digital diawali dengan mengenal peluang bisnis. Bisa karena hobi kita atau bisa karena situasi saat ini. “Misalnya saat ini kita sedang ada di dalam pandemi apa sih yang dibutuhkan masyarakat untuk tetap sehat kita bisa jualan makanan sehat atau kita bisa jualan vitamin yang dibutuhkan masyarakat.”
Kemudian cari tahu apa yang dibutuhkan masyarakat dan berpikir kreatif serta mengoptimalkan dan memanfaatkan sebaik mungkin teknologi yang ada.
Selain bisnis yang terkait digital yang tengah hits, pun dengan tren pekerjaan saat ini juga berkaitan erat dengan dunia digital yaitu web developer atau pengembang web yang bekerja untuk merancang membuat dan memilihara situs web dan aplikasi web. Untuk menjadi web developer memang harus mempunyai kemampuan dalam bidang IT dan harus kreatif.
Pekerjaan lain yang juga tengah tren adalah social media specialist yang bertanggung jawab untuk mengelola seluruh media sosial perusahaan. Sebagian besar pengguna internet memiliki sosial media. Jadi tugas dari social media specialist ini adalah memperbaharui informasi ,memperhatikan dan menganalisis ,strategi penggunaan media sosial dan memperbaharui content.
Online shop masih juga menjadi bisnis top yang sangat berpotensi beberapa tahun belakangan ini karena sangat mudah dilakukan dengan modal yang kecil dan minim keahlian di bidang IT. Untuk membuat online bisa memulainya dengan terlebih dahulu menentukan produk yang apa yang akan dijual. Kemudian jaga kualitas produk dan lakukan promosi.
Selain Nelci, sejumlah pembicara turu berbagi wawasan tentang literasi digital yaitu Yulia Dian Candra Kusuma, Social Media Specialist, Rizky Rahmawati PAsaribu, SH, LLM, Managing Partner Law office Amali & Associates dan Dafina Jamasir sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.