Jika Ingin Bertahan di Kondisi Saat Ini, Para UMKM Harus Gotong royong
Kupang – Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak awal 2020 lalu bukan hanya berdampak pada kesehatan saja, namun juga mengganggu pertumbuhan ekonomi, khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pasalnya, selama pandemi yang sudah terjadi lebih dari satu tahun ini menurunkan daya beli masyarakat terhadap sebuah produk.
Kondisi seperti ini juga diperparah dengan perekonomian nasional yang ikut terguncang akibat pandemi. Sehingga banyak pula masyarakat yang kehilangan pekerjaan kemudian beralih membuka sebuah usaha. Tentu ini menjadi pesaing UMKM di tengah badai besar yang entah kapan bisa mereda.
Inilah yang menjadi fokus pegangtangan.com dalam membantu UMKM untuk bangkit berdiri di tengah kondisi sulit. Pegangtangan.com inisiasi Rafael Paulus yang mencoba membantu para pelaku UMKM untuk bisa bertahan di tengah situasi saat ini. Menurut pria yang akrab disapa Papa Raff ini, kesulitan UMKM di tengah pandemi ini bukan hanya kehilangan pembeli, namun juga susah untuk masuk ke platform digital.
“Karena itulah pegangtangan.com hadir untuk membantu mereka,” kata dia saat menjadi pembicara pada Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (16/6/2021) pagi.
Dijelaskan lebih lanjut olehnya, dia dan teman-temannya memiliki alasan tersendiri mengapa membantu para pelaku UMKM. Menurut hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS) UMKM itu sangat berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. “Di NTT sendiri jumlah pelaku UMKM nya mencapai 430 ribu pada tahun 2016 silam,” kata dia.
Sejak tahun 2020 dan di masa pandemi, jumlah UMKM pun bertambah. Untuk itu, Rafael menegaskan jika UMKM ingin bertahan di kondisi sulit ini, mereka harus siap merambah ke platform digital. Menurut Rafael, esulitan mendasar yang dialami para bisnis owner itu hampir semua sama. Mereka sulit untuk memasarkan produk tersebut, dan dimana mereka akan menjualnya.
“Semua bisnis owner ketika bikin produk itu pasti bingung. Bagaimana menjualnya dan dimana menjualnya,” beber Rafael.
Untuk itu Rafael menkankan bahwa penting para pelaku UMKM itu mengetahui siapa/apa produk/jasa yang Anda tawarkan. Lalu siapa yang perlu tahu produk/jasa Anda? Bagaimana cara mereka tahu Anda? Kemudian, mengapa mereka harus peduli dengan produk atau jasa Anda?
“Pemasaran paling efektif memang dari mulut ke mulut. Akan tetapi saat ini dunia digital juga tak kalah penting. Kita butuh marketing tools supaya informasi tentang produk yang dijual bisa tepat sasaran dan jelas.”
Setelah memiliki produk yang akan dijual, langkah selanjutnya menurut Rafael adalah membuat deskripsi singkat, padat, jelas, dan mudah diingat orang. “Juga jangan lupa, apa yang menjadi perbedaan produk yang Anda jual dengan milik orang lain. Di era digital ini kita harus lebih spesifik, kalau tidak akan kalah,” lanjut Rafael.
Tidak kalah penting tampilan visual juga harus menarik. Pasalnya, ketika sudah masuk ke marketplace produk yang ditawarkan pasti akan bersaing dengan orang lain. Jika tidak memiliki visual yang menarik, menurut Rafael produk yang dijual akan tenggelam atau tidak dilirik oleh calon pembeli.
“Di marketplace, pasti banyak produk serupa yang kita jual. Buat tampilannya semaksimal mungkin. Ini yang kita bantu di pegangtangan.com. Membantu membuatkan logo, visual, hingga pemasaran.”
Hal penting lain dikatakan oleh Rafael bahwa profil dari owner produk juga sangat mempengaruhi. “Banyak juga orang beli produk karena profil pemiliknya. Kalau Anda sudah dikenal baik, pasti teman terdekat akan membeli produk meski hanya satu kali,” lanjutnya.
Terakhir, jika ingin bertahan di kondisi saat ini, para UMKM diharuskan saling gotong royong dengan UMKM lainnya. Bagaimana mereka bisa saling berkolaborasi demi bertahan di keadaan ini.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (16/6/2021) pagi ini juga menghadirkan pembicara lain yakni Ruhut Marhata Simanjuntak (Legal Council Advance AI), Rendy Doroii (Digital Communications Consultant), Rivani Bistolen (Putri Pariwisata NTT 2016) dan yang bertindak sebagai Key Opinion Leader adalah Sri Rahma Dani.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.