Makin Cakap Digital: Yuk Ketahui Cara Aman Investasi dan Berbahasa Baik di Media Sosial
Timor Tengah Selatan -Investasi menjadi salah satu cara untuk menyimpan penghasilan dan atau menambah penghasilan. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia, Andrew Paulo, Forex Trader mengatakan investasi adalah usaha penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Berbicara dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Senin (13/9/2021), Andrew menjelaskan beberapa jenis instrumen investasi seperti emas, properti, deposito, saham, reksadana, obligasi, forex, hingga aset kripto.
Lalu apa jenis investasi yang paling aman?
Andrew mengatakan bahwa semua jenis investasi sebenarnya aman asal tetap melakukan tiga hal berikut: belajar, modal dan waktu.
“Kita tetap harus berhati-hati dalam berinvestasi aman apa lagi di era digital ini banyak yang menawarkan hal-hal indah. Kita harus bisa menghindar dari-hal yang tidak kita inginkan,” kata Andrew.
Selain Andrew, hadir juga sebagai pembicara yaitu Anselmus Boy Baunsele, Dosen Universitas Katolik Widya Mandira. Dalam webinar kali ini, Boy menjelaskan pentingnya budaya penggunaan bahasa yang baik dan benar di media sosial.
Dalam paparannya, Boy menjelaskan peranan budaya dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walau keduanya berbeda, tetapi tetap satu kesatuan.
Hanya saja karena pengaruh media sosial, budaya menggunakan bahasa yang baik dan benar semakin luntur.
“Sekarang ada istilah gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan akun media sosial,” kata Boy dalam acara yang sama.
Manusia saat ini, kata Boy, bisa dikaji perjalanannya lewat media sosial. Untuk itu penting budaya menggunakan bahasa yang baik dan benar.
“Maka dari itu penting etika. Jika dalam diri sudah kurang baik, maka bahasa dan etika yang keluar juga kurang baik,” katanya.
Etika bahasa yang tidak baik dan tidak benar, lanjut Boy, bisa dilihat dari membagikan hoaks, ujaran kebencian, dan konten negatif.
“Padahal undang-undang sudah jelas bahwa semua aktivitas media sosial harus ada batasan agar tetap sesuai norma. Ada pilihan perilaku bermain di media sosial,” katanya.
“Apapun yang ingin dilakukan di media spsial, pikirkan terlebih dahulu apalagi percakapan bisa di-screencap yang bila berba bisa dijadikan bukti. Pemilihan bahasa harus tepat. Pakai bahasa yang harus baik dan harus benar,” pungkasnya.
Selain Andrew Paulo dan Anselmus Boy Baunsele, hadir pula dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur yaitu General Manager TC Invest Agus Jamiatul, dan Ichas Colly.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.