Pakar Ungkap Tantangan Produk Lokal Untuk Bersaing di E-commerce, Apa saja?
Bima – Kehadiran ecommerce dalam beberapa tahun belakangan membuka peluang lebih besar bagi produk lokal Indonesia. Dengan munculnya ecommerce, menurut Dosen STIE Nobel Indonesia Makasar, Hariatih, akan memudahkan pelaku produk lokal memberikan informasi dan berinteraksi secara langsung dengan konsumen.
“Sehingga bisa memperluas pangsa pasar, bahkan bukan hanya nasional tapi juga internasional,” kata Hariatih dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021, Wilayah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 29/7/2021.
Ia mengatakan dengan adanya e-commerce bisa membantu meningkatkan awarness sehingga produk tersebut juga makin dikenal. Meski demikian, Hariatih juga menyampaikan bahwa masih ada sejumlah tantangan bagi produk lokal untuk bisa bersaing.
“Pertama itu perkembangan infrastuktur yang lamban. Oleh karena itu butuh keseriusan pemerintah untuk bisa membangun infrastruktur yang baik,” ujar Hariatih.
Ia melanjutkan bahwa adanya infrastruktur yang baik juga harus didukung dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Dengan demikian, infrastruktur yang ada juga bisa lebih dimanfaatkan.
“Kemudian, juga perlu dukungan dari institusi finansial dan asuran,” kata Hariatih.
Ia menjelaskan, bahwa tantangan lain dari produk lokal juga memiliki keterbatasan modal. Sehingga dukungan finansial menjadi penting.
Selanjutnya, ia juga menyampaikan bahwa perlu dukungan sistem perbaikan yang ada, sehingga produk lokal bisa lebih bersaing di pasaran.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager TC Invest Agus Jamiatul juga menyampaikan bahwa dalam menggunakan eccomrce atau belanja online. Ia menginngatkan untuk bisa membedakan mana yang kebutuhan dan keinginan sehingga, dalam situasi pandemi seperti ini, uang yang ada bisa juga disisihkan untuk menabung dan investasi.
Webinar literasi digital wilayah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat ini juga turut menghadirkan pembicara, Kepala Dinas Koprasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Abdul, Haris, dan Key Opinion Leader Tisa.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.