Waspadai Penipuan Digital
Buleleng -di ranah digital kerap terjadi menimpa masyarakat. Karenanya butuh kehati-hatian setiap pengguna internet agar tak jadi korbannya.
Salah satu bentuk penipuan yang kembali marak adalah berkedok investasi contohnya penipuan investasi digital dengan skema Ponzi.
Menurut Oji Waji, dari Waji Travest, ciri-ciri investasi skema Ponzi adalah biasanya menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat dan tanpa risiko.
“Selain itu penipuan skema Ponzi biasanya proses bisnis investasi yang tidak jelas, produk investasi biasanya dari luar negeri,” ujar Odi Waji dalam webinar yang dipandu oleh Idfi Pancani ini.
Ditambahkannya juga keanehan lain dari bisnis ini biasanya staf penjualan mendapatkan komisi dalam merekrut orang. Pada saat investor ingin menarik investasi malah diiming-imingi investasi dengan bunga yang lebih tinggi.
Pelaku juga biasa mengundang calon investor dengan menggunakan tokoh masyarakat dan tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai figur. Serta pengembalian macet di tengah-tengah.
Kejadian penipuan skema ini sama seperti yg terjadi saat ramai Tik tok, dimana orang-orang berinvestasi dansemua sudah memasukkan duit banyak sampai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah dan tiba-tiba aplikasinya tidak bisa diakses, bahkan lalu minta top up.
Jika kita sudah terkena penipuan ini, yang harus kita lakukan untuk problem handlingnya adalah dengan mendatangi bank. “Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mendatangi bank, bukan ATM yang digunakan. Di bank ceritakan kronologi kejadiannya,” terangnya.
Setelah menyerahkan bukti transfer ceritakan kronologi yang sesungguhnya. kemudian pihak bank menghubungi penipu setelahnya si penipu akan dihubungi oleh pihak bank dengan cara melacak nomor rekening yang ia gunakan untuk menipu.
Kemudian terjadi mediasi dan pihak bank akan memperoleh fasilitas mediasi dengan menghubungkan penipu dan korban.Selanjutnya barulah pihak bank bekerja sama polisi, jika mediasi tak berhasil pihak bank akan bekerja sama dengan kepolisian.
Setelah proses maka barulah uang kembali ke rekening korban, sedangkan penipu akan menjalani proses hukum.
Selain penipuan skema ini,ada juga penipuan dalam transaksi online. Dan untuk menghindarkan penipuan dalam transaksi online maka jangan tergiur dengan harga murah. Atau bisa juga dengan memanfaatkan transaksi via rekber, COD, meminta foto asli barang sebab testimoni yang ada bisa saja asli atau palsu
Ada juga penipuan berbasis undian berhadiah online. Contohnya BPJS, sehingga harus diingat agar jangan pernah memberikan data pribadi karena bahaya yang paling buruknya adalah nanti nama kita akan dipakai untuk jaminan untuk pinjaman online.
Untuk terhindar dari modus penipuan digital, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah menjaga informasi pribadi, jangan memberikan kode OTP, jangan mudah tergiur dengan hadiah/ keuntungan yang ditawarkan. Dan tidak mentransfer ke rekening pribadi dan hanya percaya informasi di situs resmi.
Selain Ody Waji, pembicara lain adalah Adji Srihandoyo, Business Development Director Koperasi Jasa Tri Kapital Investama I Made Aditya Darma, Dosen, Adelita sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.