Toleransi: Ubah Penyeragaman Menjadi Keberagaman

0

Sorong – Untuk mewujudkan masyarakat indonesia yang paham akan literasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerja sama dengan Siberkreasi menggelar acara Webinar Literasi Digital di Kabupaten Sorong, Papua Barat Jumat 2 Juli 2021.

Dalam Webinar dengan moderator Yulian Noor ini hadir sejumlah pembicara yaitu Fadli Arihsan, Senior Security Engineer MAXPLUS, Kelly Oktavian, CCO Riuh Renjana, Martinus Ulimpa, Anggota DPRD Kabupaten Sorong, Firman, Dosen Pendidikan TI UNIMUDA Sorong dan Key Opinion Leader Zilqiah Angraini.

Firman yang membahas tentang media sosial sebagai sarana berdemokrasi dan bertoleransi mengatakan bahwa pelaksanaan toleransi atar umat beragana akan tecipta jika masyarakat dalam kehidulan sehari-hari memperlihatkan dan mempertimbangkan sikapnya dengan baik dan bijak kepada orang lain.

“Toleransi bisa tercipta dengan membentuk kemungkinan-kemungkinan sikap antara lain dengan menerima perbedaan. Selain itu bisa juga dengan mengubah penyeragaman menjadi keberagaman,” ujar Firman.

Ditambahkannya juga, yang tak kalah penting adalah mengakui hak orang lain dan mendukung secara antusias terhadap perbedaan budaya dan keragaman citaan Tuhan.

Dikatakan juga oleh Firman dengan kemajuan dunia digital selain membawa banyak dampak positif juga memberi celah kepada orang untuk meraih apa yang diinginkan dengan segala cara termasuk cara-cara curang.

“Internet khususnya media sosial  bisa jadi alat semua orang, apalagi di dunia politik semisal saat Pilkada. Internet bisa menjadi alat pemangku kepentingan untuk menggiring opini atau menaikkan rating yang bersangkutan,” imbuh Firman.

Ia juga mengkhawatirkan bebasnya orang mengunggah berita apapun di medsos dengan mengutip dari beragam sumber. “Sekarang semua orang bisa menjadi jurnalis. Ini berbahaya, mengambil tapi tidak membaca terlebih dahulu dan  langsung share aja,” terang Firman.

Dan kebenaran itu dilihat bukan dari faktanya tapi banyak jumlah like nya. Hal ini bisa menjadi masalah karena berita tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan, atau bisa merupakan berita palsu, atapun diedit untuk kepentingan tertenru. “Hal ini tentu berbahay auntuk demokrasi kita.”

Sementara itu peembicara lain, Kelly menambahkan ketrampilan berinternet bisa membantu roda perekonomian bisnis UMKM. Dijelaskannya ada 7 K resep keberhasilan bisnis yaitu Komitmen, Konsep, Konten, Komunikasi, Konsistensi, Kanal dan Komunitas.

“Jika ingin berjualan kita harus tahu dulu konsepnya apa yang akan diwujudkan dalam sebuah konten menarik yang nahtinya akan dikomunikasikan di media sosial yang saat ini tengah marak,” saran Kelly.

Yang tak kalah penting adalah menjaga konsistensi apa yang kita tawarkan dan bisa dieksplore dalam sebuah kanal yang bisa dibagikan dalam sejunlah komunitas.

“Itulah menariknya dubia digital, konten yang kita bagikan kita bisanliat ada berapa orang yang melihat, ada berapa yang berbagi. Karenanya kita harus tetap profesional karena audiensw kita di medsos terhubung dengan jaringan internwt di seluruh dunia,”

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *