Asah Digital Skill untuk Terus Maju di Masa Pandemi
Ende NTT – Teknologi yang dihasilkan untuk mempermudah kehidupan manusia mengalami perkembangan dari masa ke masa. Dari tahun ke tahun perkembangan teknologi akan semakin baik saja karena manusia ingin selalu menyempurnakan segala sesuatunya ke arah peradaban yang lebih baik lagi.
Menurut Apriana Marselina, SE, M.SC, Kepro Akuntansi Fakultas Ekonomi UNIFLOR dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Kamis 19 Agustus 2021, banyak manfaat yang didapat manusia dari perkembangan teknologi ini.
“Meski begitu teknologi bisa memiliki dua sisi bagi manusia, bisa menolong atau membunuh. Disebut teknologi bisa menolong dan membuat dunia ada dalam genggaman karena memperudah komunikasi, mendapatkan informasi lebih cepat, efektif dan efisien dan tempat menuangkan kreativitas,” ujar Apriana dalam webinar yang dipandu oleh Claudia Lengkey ini.
Lebih lanjut, Apriana mengatakan teknologi bisa membunuh karena jika tak bijkan mempergunakannya akan dapat merusak mental generasi mada depan. Generasi muda juga bisa tumbuh dengan serba instan, malas, kurangnya kepekaan emosional dan kecanduang game.
Untuk itulah lanjutnya, dibutuhkan kecakapan digital skill agar bisa dimanfaatkan kea rah yang positif dan meminimalisir dampak negatifnya. Apalagi di masa pandemi, digital skill mau tidak mau menjadi harapan mencari solusi atas keterbatasan manusia karena virus corona ini.
“Digital skill adalah kemampuan untuk memahami dan mengoper teknologi digital. Digital skil sangat diperlukan di masa pandemi karena berbagai macam informasi diperoleh melalui teknologi. Selain itu pembelajaran, pemasara, pekerjaan dan komunikasi lainnya dilakukan secara online,” beber Apriana.
Untuk itulah, lanjut Apriana ada beberapa digital skill yang dibutuhkan di masa pandemi diantaranya adalah mampu berkomunikasi secara baik melalui media sosial. Di sisi ketrampilan, masyarakat dituntut untuk mampu mengoperasikan gadget dan komputer secara baik dan inovatif dengan mampu berkreasi dalam memanfaatkan teknologi digital.
Selain itu kita juga dituntut untuk cerdas, mampu membaca peluang yang menguntungkan dan cepat tanggap yaitu mampu belajar secara mandiri dengan memanfaatkan teknologi digital serta peka yang mampu menyaring hal yang baik dan yang buruk.
Semua digital skill diatas bisa kita raih dengan terus mengasahnya. Semisal dengan menemukan hal baru dan selalu mencari dan menemukan hal baru yang bermanfaat. Selain itu digital skill juga bisa diasah dengan belajar mengelola ego, tidak malu bertanya, terus meningkatkan kemauan untuk belajar dengan bersikap haus akan informasi yang bermanfaat.
Selain Apriana, pembicara lain yang turt berbagi wawasan adalah Chris Jatender, Kaprodi Tekik Informatika STTI STIENI, Nur Rahma Yenita, Ketua Program Studi Teknik Elektro STTI, dan Adelita sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.**