Cakap Literasi: Menghargai Perbedaan di Dunia Digital
Sikka – Kehadiran internet di tengah kehidupan masyarakat semakin menghilangkan batasan antar suatu daerah bahkan negara. Sehingga, masyarakat dari berbagai daerah bahkan negara dapat bertemu dalam satu ruang yang sama.
Dengan begitu, internet juga punya tantangan tersendiri untuk saling menghargai perbedaan yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda. Hal itu yang disampaikan oleh Nannette Jacobus, Account Manager Frente Indonesia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa, (29/6/2021).
“Bahwa orang di internet sangat banyak dan latar belakang yang berbeda. Bukan cuma beda negara, tapi juga berbeda secara bahasa, budaya, bahkan sederhana cara didik berbeda, dan itu sebenarnya tidak masalah,” ujar Nannette.
Ia melanjutkan bahwa dengan menyadari perbedaan tersebut, dan terus melatih untuk bisa menghargai perbedaan, maka akan lebih mudah untuk bisa menggunakan internet dan bertemu dengan orang banyak. Dengan begitu, konten yang dibuat di media sosial juga akan lebih positif.
“Jadi harus terus melatih perbedaan itu, supaya damai, supaya jadi orang yang positif, saat menerima perbedaan itu bisa melihat konteks orang posting itu apa. Dan banyak sekali perbedaan yang engga bisa disatukan dan tidak perlu,” kata dia.
“Bahasanya agree to disagree, jadi walaupun berbeda kita harus menghargai prinsip satu sama lain.” kata dia.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Dosen Komunikasi STFK Ledalero, Amandus Benediktus juga mengatakan bahwa lanskap media digital memang mengubah cara berinteraksi manusia dalam banyak hal.
“Manusia di era digital menjelajahi jarak tak berhingga dan berkecimpung dalam berbagai aktivitas sosial dalam ruang siber tanpa harus menggeser tubuh fisiknya,” kata Amandus.
Dengan begitu, teknologi digital juga menghasilkan gaya hidup instan, pengabaian kiat pendalaman, dan sikat negatif lainnya. Untuk itu, Nannette menyampaikan untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
“Semakin besar follower kita punya tanggung jawab untuk memberikan influence yang lebih baik,” kata dia.
Ia juga menyarankan untuk menyaring segala hal sebelum dibagikan. Dengan begitu lebih mengurangi kesimpangsiuran informasi, dan juga kabar yang tidak benar.
“Saring sebelum sharing untuk internet baik. Jadi pada saat kita mau share sesuatu di media sosial kita, bener akun temen temen tapi sebelum dishairng saring dulu apakah yg mau dishare itu informasi benar atau informasi benar ini harus dicek dulu, kalau benar, apakah bermanfaat, apakah ada gunanya untuk orang lain,” kata dia.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa, (29/6/2021), juga menghadirkan Driana Rini Handayani (Blogger, Social Media Enthusiast, Entrepreneur), Taufan da Cunha (Mass Media Development), dan Key Opinion Leader, Jade Thamrin.