Mengapa Penting Menguasai Kecakapan Digital? Simak Yuk!
Supiori Papua – Kecakapan digital ialah kemampuan pengguna digital dalam mengelola berbagai informasi dengan baik dan benar. Kecakapan digital juga bisa diartikan bagaimana seseorang memahami etika dan budaya berdigital.
“Sekarang mulai banyak penetrasi teknologi dari mana-mana. Kita pakai smartphone, komputer, laptop dan itu sudah menjadi bagian dari bagaimana kita berproses secara teknologi,” ujar Farasina O. Rumere seorang Aktivis Muda sekaligus juga pembicara dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Supiori, Papua, Kamis (12/8/2021).
Menurut Farasina, hal ini juga berhubungan erat dengan kondisi yang terjadi sekarang. Di masa pandemi yang banyak memanfaatkan segala aktivitas melalui teknologi digital. Untuk memanfaatkan teknologi digital, setiap individu perlu menguasai kecakapan digital.
“Kecakapan digital sangat penting agar kita paham akan hak dan kewajiban kita dalam berdigital. Karena ketika kita menggunakan teknologi digital, banyak informasi yang kita terima tanpa kita sadar juga memberikan informasi pibadi,” tuturnya.
Farasina mengibaratkan internet layaknya air yang kita minum melalui pipa pemadam kebakaran. Dengan itu, manfaatnya bisa kita rasakan, sekaligus dengan dampak negatifnya. Manfaat dalam analogi ini ialah kita bisa minum air tersebut untuk menghilangkan rasa haus. Akan tetapi, dampak negatifnya dalam air di pipa pemadam itu terdapat unsur-unsur kimia yang mungkin bisa membahayakan kita. Kita bisa menikmati minuman tersebut, tetapi ada efek sampingnya.
Analogi tersebut memberi pemahaman bahwa internet mempunyai banyak manfaat yang bisa kita terima. Namun, kita tetap harus memikirkan segala risiko yang ada akibat penggunaan internet. Secara umum, dampak negatif penggunaan internet yakni risiko keamanan berdigital, kejahatan atau penipuan online, radikalisme berbasis digital, ujaran kebencian, penyebaran hoaks, jual beli data pribadi, dan kekerasan berbasis gender online (KBGO).
Dalam kecakapan digital, terdapat tiga komponen yang harus dipenuhi, yaitu ilmu, kemampuan, serta sikap dan nilai. Banyak dari kita yang familiar bahwa kecakapan digital hanya berupa skills. Farasina menjelaskan, bahwa kecakapak digital melibatkan tiga komponen tersebut dan ketiganya harus dimiliki secara bersamaan. Ilmu sebagai pemahaman dasar, kemampuan atau skills sebagai cara kita memanfaatkan tools digital yang ada, dan sikap juga nilai untuk meyakinkan diri apakah yang kita lakukan memiliki nilai guna bagi orang lain dan diri sendiri.
Dengan menguasai komponen itu kita bisa menerima banyak manfaat di antaranya, memahami komunikasi online beserta batasannya, pengelolaan informasi agar tidak menyebarkan hoaks, dan potensinya dalam pengembangan karier di masa depan yang serba digital.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Supiori, Papua, Kamis (12/8/2021) juga menghadirkan pembicara, Gebryn Benjamin (Lead Creative Strategy Frente Indonesia), Anggie Ariningsih (CEO Fintech P2P Lending), dan Ichsan Colly (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.