Selebgram Puja Astawa Ajak Masyarakat Lestarikan Lingkungan Bali
Denpasar – Komedian, pegiat sosial, dan Youtuber ternama Bali, Puja Astawa mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga melestarikan lingkungan Bali sebagaimana telah diwariskan generasi terdahulu.
Tidak hanya ajakan, Puja turun langsung ke pantai untuk memunguti sampah plastik dan puntung rokok seperti di Pantai Sindu Sanur Denpasar Minggu 21 Juli 2019.
Dia terjun langsung memunguti sampah plastik dan puntung rokok sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan gerakan sosial bertajuk #KurangiResiko.
Dalam kegiatan dimotori Komunitas Malu Dong ini, dengan melakukan aksi membersihkan sampah dan puntung rokok di beberapa titik di Pantai Sindu Sanur Denpasar.
Dalam kesempatan itu, Puja menyatakan langkah nyata dari seluruh elemen sangat diperlukan untuk mengatasi masalah dari puntung rokok.
Dia berharap aksi positif #KurangiResiko ini diikuti daerah-daerah lainnya di Bali, terutama yang mengandalkan pariwisata sebagai sumber perekonomian.
Menurut dia, sampah dan puntung rokok merupakan permasalahan serius yang harus segera diatasi.
Hal tersebut, bukan hanya persoalan perekonomian yang terganggu, namun faktor kesehatan masyarakat dan kebersihan lingkungan juga akan terpengaruh.
“Kita harus mulai bersama-sama saling dukung, sekalipun Bali pulau kedua terindah dunia, tetapi jika edukasi pemeliharaan lingkungan ltidak diperhatikan maka akan tertinggal,” katanya.
Mengingat Bali adalah barometer parwisata, jangan sampai karena kotor menjadi sorotan dunia.
Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat di seluruh Bali untuk bersama-sama melestarikan lingkungan yang selama ini sudah dijaga baik oleh generasi pendahulu.
Puja yang mengawali karier sebagai fotografer kini aktif sebagai pegiat sosial yang kerap membuat video-video komedi sarat pesan moral.
Di pekan sama, Puja baru saja mengunggah video berjudul ‘Kurangi Resiko’ di akun Instagramnya, @Haipuja.
Di video yang sudah ditonton ratusan ribu pemirsa ini, ia mengimbau perokok untuk sayangi diri sendiri dengan berhenti rokok. Akan tetapi, jika susah berhenti, perokok disarankan beralih ke produk tembakau alternatif. Tujuannya untuk mengurangi risiko bagi diri sendiri dan sekitarnya.
“Usaha mengurangi risiko itu banyak caranya, bisa dengan buang sampah pada tempatnya, atau ganti rokok dengan produk alternatif,” sambungnya.
Pendiri Komunitas Malu Dong, Komang Bemo Sudiarta menjelaskan gerakan #KurangiResiko bertujuan untuk memberikan edukasi bagi seluruh masyarakat di Bali.
Diharapkan, masyarakat mulai sadar betapa bahayanya sampah dan puntung rokok bagi lingkungan dan kesehatan.
“Jangan sampai aktivitas yang acuh membuang puntung rokok dan sampah sembarangan dapat merugikan banyak pihak, termasuk masa depan pariwisata di Bali,” kata Sudiarta.
Sudiarta melanjutkan Komunitas Malu Dong juga mengedukasi para perokok agar tidak membuang sampah abu dan puntung rokok sembarangan.
“Upaya sosialisasi dan penyadaran untuk mengurangi sampah seperti puntung rokok di pantai cukup efektif,” tegas dia.
Dalam gerakan #KurangiResiko ini, Komunitas Malu Dong menempatkan 10 asbak besar di beberapa titik di Pantai Sanur.
Kegiatan mendapat animo perhatian masyarakat itu merupakan tindak lanjut dari kegiatan yang dilakukan pada 26 Mei lalu di Pantai Mertasari.
Kegiatan bertajuk Beach Clean Up berhasil mengumpulkan puntung rokok serta sampah plastik sebanyak 700 kilogram hanya dalam satu jam.
Acara dikuti ratusan peserta dari komunitas peduli lingkungan dan sosial, aktivis lingkungan, serta OPD Pemkot Denpasar..(rhm)