UMKM Go Digital: Mulai Saja Dulu!
Badung Bali -Pandemi covid 19 punya peranan untuk dalam mendorong pelaku UMKM melakukan akselerasi digitalisasi. Pasalnya dengan berbagai pembatasan mobilitas, otomatis sejumlah sisi termasuk UMKM pun amat berdampak.
Menurut Aditya Sani, Founder Briefer dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Badung, Bali, Jumat 10 September 2021, UMKM terkoneksi baik online atau pun offline. Di masa pandemi, semua terkoneksi serba digital di antaranya pengelolaan keuangan secara digital, pembelian makanan dan minuman secara digital, pembayaran & jual beli secara online.
“Selain itu bidang transportasi yang mendorong mobilitas, penggunaan dompet digital dan rekening digital, hiburan, bahan makanan hingga pengiriman barang semua serba digital,” ujar Aditya Sani dalam webinar yang dipandu oleh Idfi Pancani ini.
Untuk itulah, kata Aditya, perlu pemberdayaan UMKM di masa pandemic. Mengingat kondisi ril UMKM Indonesia potensinya sangat besar. Ada UMKM jenis usaha besar, menengan dan kecil dari omzet 2,5 miliar hingga 300 juta per tahun.
“Ada kurang lebih 64 juta UMKM di Indonesia dan menyerap kurang lebih 97% angkatan kerja Indonesia. berkontribusi pada kurang lebih 61% PDB Indonesia. Dan hingga Juli 2002 1 kurang lebih sebanyak 13,7 juta UMKM di Indonesia yang terdigitalisasi,” imbuhnya.
Fakta itu menunjukkan aka nada lebih banyak lagi UMKM yang mesti bertransformasi ke ranah digital jika ingin berkompetisi dari seluruh dunia. Karenanya segerakanlah diri untuk meningkatkan kecakapan digital. Dan jangan lupa untuk memahami tentang literasi digital yang berisi keaman digital, juga rasa percaya diri, etika digital di ranah online.
Digital juga penting dipakai dalam problem solving dalam pelayanan bisnis online, transaksi dan pelayanan manajemen lainnya. Serta kecakapan komunikasi dan berkolaborasi, dan penanganan bisnis di ranah online menjadi salah satu faktor utama untuk kesuksesan dunia UMKM.
“Literasi dan inklusi keuangan digital, Business to Consumer dan Business to Business dengan mulai mengelola keuangan akan lebih baik kalau kita menyimpannya di platform, rekening digital,. Pun begitu dengan penggunaan sosial media dan e-commerce sebagai platform berjualan karena dunia ini akan semakin digital lagi.”
Meski pandemic semua orang bergerak maju sehingga kalau kita tidak belajar kita akan ketinggalan. Jaman sekarang semua orang bisa belajar apa saja di ruang digital dan tak butuh membayar mahal.
Lebih lanjut katanya, untuk itulah kita harus segera beradaptasi dan harus segera belajar. Karena juga waktu kita tidak banyak dan tidak Panjang dan untuk segera bertransformasi digital dan memanfaatkannya dengan lebih maksimal butuh gotong royong semua pihak. Dan apapun itu jika hal itu merupakan sesuatu hal yang baik maka kuncinya adalah: Mulai saja dulu!
Selain Aditya, pembicara lain adalah Chris Jatender, Kaprodi Teknik Informatika STTI, Komang Agus Triadi Kiswara, S.Pd, H.M.Pd, Dosen Universitas Hindu Indonesia Denpasar dan Ichsan Colly sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.