Gali Terus Potensi Diri untuk Berbisnis Online

0

Bima NTB  -Banyak orang di masa pandemic yang memanfaatkan bisnis online untuk mencari penghasilan tambahan ataupun mencari lahan pendapatan baru karena pekerjaan yang lama terdampak pandemi.

Ada banyak cara untuk memulai bisnis secara online bagi yang belum pernah memulai berbisnis di dunia digital. Meski dirasa menjadi lahan mencari pendapatan baru tetapi tidak ada kata terlambat untuk memulai mempelajarinya siapa tau memang ini bisa dijadikan seruk penghasilan baru Anda.

Menurut Forita Deva Djadi, Pemilik Deva Wedding & Event saat menjadi nara sumber di Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Selasa 31 Agustus 2021, sebelum terjun ke dunia bisnis yang ingin Anda tekuni, ada baiknya untuk terlebih dahulu memahami beberapa strategi berbisnis.

“Sebelum memilih strategi juga penting utnuk mengetahui kelebihan bisnis online, diantaranya adalah modal relatif lebih rendah, jangkauan bisnis lebih luas dan tak terbatas, fleksibel, bisa dijalankan olehsiapa saja dan mampu menghasilkan pendapatan  yang tidak terbatas,” jelas Forita dalam webinar yang dipandu oleh Idfi Pancani ini.

Selain kelebihan, lanjut Forita, kita juga harus tahu kekurangan berbisnis online agar bisa mempertimbangkan masak-masak. Kekurangan itu diantaranya adalah masih marak penipuan online, persaingan pasar cukup ketat dan penyebaran internet belum merata.

Setelah mengetahui lebih kurangnya tentang bisnis online, ada beberapa cara untuk memulai bisnis Online yaitu Niche Market Research yaitu bagian dari industri dengan target pasar dan konsumen yang lebih spesifik.

Manfaat dari Niche market yaitu lebih fokus dalam berbisnis dan bisa menentukan target market kita untuk tahu dengan siapa produk akan kita tawarkan. Juga identifikasi kebutuhan pelanggan, riset kompetisi dan menemukan unique selling point (USP) produk yang kita tawarkan serta tes pasar.

Selain itu untuk memulai bisnis online bisa lewat Startup Find dan kita harus mengetahui berapa modal yang dibutuhkan minimal untuk menjalankan bisnis selama 1 tahun. Dan kita harus siapkan dulu modalnya biar nanti bisa menjalankan bisnis di awal, jadi semua anggarannya itu ditulis.

Selanjutnya Write a Business Plan dengan merangkum semua data yang sudah diriset dalam bisnis plan. Isi bisnis plan adalah what we offer? Target market? Solution atau benefit from us? pricing strategy? Dan distribution strategi? Dan ringkasan bisnis plan adalah 2w3H (What, who, how, how much dan  how to deliver).

Setelah melakukan business plan, langkah selanjutnya adalah Tell people about your business, waktunya memperkenalkan bisnis kita ke orang-orang terdekat sebelum kemudian melakukan Brand Identity dan Marketing System.

Terkait marketing system, yang harus dilakukan adalah membuat marketing plan dan menjaga audiensi yang lebih luas lagi, dan ini bisa dengan 2 cara yaitu dengan memakai jalur gratis membuat YouTube, Facebook,  feed IG atau Tik tok ataupun bisa juga dengan berbayar dengan memasang iklan.

Yang harus dipahami sebagai basic rules untuk berbisnis online adalah yang utama adalah kejujuran. Semisal apa yang kita tawarkan dengan apa yang kita deskripsikan itu kita punya kesesuaian. Jika produk jelek jangan menipu. Selain itu basic rules lainnya adalah ramah, sabar, adil, tanggung jawab dan menepati janji.

“Kalau misalnya customer kita beli produk dengan pengiriman 1 hari kita harus pastikan pengiriman ini benar-benar 1 hari. Yang terakhir yang sangat penting juga adalah jangan cepat berpuas diri sampai disitu saja, terus gali, gali dan gali lagi kualitas potensi kita,” katanya.

Selain Forita, pembicara lain adalah  Alaika Abdullah, Virtual Assistant & Digital Content Creator, ABD. Rahman Hidayat, SST, Sakti Peksos Kementerian Sosial Kabupaten Bima dan Dhan Geisha sebagai Key Opinion Leader.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *