Kenalkan Produk Secara Luas, Pelaku Usaha Perlu Manfaatkan Marketplace

0


Kupang NTT  -Kemajuan dunia digital juga berdampak pada kemajuan di segala sisi kehidupan manusia termasuk juga dunia bisnis dan usaha. Semakin beragamnya aplikasi dan fitur yang ada dalam dunia internet termasuk sosial media dan e-commerce membawa dampak bagus yang positif bagi kemajuan perekonomian.
Untuk itu, para pelaku usaha seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diharapkan bisa memanfaatkan sosial media termasuk seperti marketplace sehingga produk mereka bisa lebih dikenal luas masyarakat konsumen.
Pengusaha muda Shella Nadia, Owner dan CEO Artifashion yang menjadi salah satu narasumber yang dihelat Kementerian Komunikasi Informasi (Kominfo) dan Siberkreasi membagikan kiat dan tips bisnis kepada ratusan peserta Webinar Literasi Digital di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu 8 September 2021.
Dijelaskan Shella, dengan memanfaatkan Marketplace maka orang akan lebih banyak mencari dan mengenal produk-produk para pelaku usaha seperti UMKM.
Jadi, calon pembelinya juga tidak perlu datang dari jauh-jauh cukup melihat di marketplace bisa mengetahui secara lebih detail dan lengkap produk atau barang yang ditawarkan. Bahkan di marketplace sisi keamanan konsumen juga terjaga.
 Dan hal ini menjadi salah satu keunggulan marketplace yang membuat para konsumen merasa aman dan percaya untuk berbelanja karena uang kita akan aman hingga barang yang kita beli sampai di tangan kita.
“Coba masukan marketplace, ketika kita jual produk, orang akan mudah untuk menemukan produk-produk kita. Saat ini banyak kemudahan lain di marketplace, selain pilihan barang yang beragam agar kita memiliki alternative berbelanja, juga bermacam jenis penawaran dalam pembayaran juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen,” ujar Shella dalam webinar yang dipandu oleh Claudia Lengkey ini.
Selain itu, Shella juga menuturkan pentingnya strategi dengan sentuhan digitalisasi marketing dalam memasarkan produk dengan memasang ads di media sosial seperti facebook dan Instagram. Apalagi untuk pasar anak muda dan usia produktif yang hampir seluruhnya memiliki akun media sosial ini. Sehingga personal branding produk yang akan kita tawarkan lebih dikenal meluas.
Belajar dari pengalamannya, Shella menyatakan, bagaimana strategi memasarkan produk dengan budget minim atau bahkan tidak keluar budget anggaran sama sekali. Dan hal ini bisa kita dapatkan di berbagai aplikasi yang ada termasuk di sosial media dan marketplace.
Dulu, katanya untuk membuka toko itu harus memiliki modal yang tidak sedikit karena harus menyediakan Gedung fisik dan SDM untuk mengurusnya. Tetapi sekarang ini biaya-biaya itu bisa dipangkas dengan memanfaatkan ruang digital.
Tak kalah pentingnya kata dia, bagaimana pelaku usaha terus membangun engagement dengan follower atau pertemanan di media sosial yang memiliki pengaruh signifikan terhadap produk yang ditawarkan.
Kendati tidak selalu harus membahas tentang produk yang ditawarkan namun yang penting adalah membangun interaksi pelibatan dengan pengikut atau pertemanan di media sosial. Langkah itu, pada akhirnya berdampak positif terhadap citra atau branding produk-produk yang hendak diketahui luas oleh pasar atau konsumen.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar kali ini juga menghadirkan pembicara, Nurul Amalia, Pramugari Saudia Airline, Digital Content Creator, Forex Trader, Agusanaterny Ully, S.Pd, M.Tesol, Guru dan Vizza Dara sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *