Pentingnya Beradaptasi Digital di Era Revolusi 4.0

0

Timor tengah Selatan  -Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini semakin pesat. Pada era digital seperti ini manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat dan serba elektronik.
Menurut Yandi Manobe, S.Th, Pendeta GMIT/Pendiri TYM Foundation, saat menjadi nara sumber di Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Senin 20 September 2021, teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia.
“Teknologi telah dapat digunakan oleh manusia untuk mempermudah melakukan apapun tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang membawa perubahan peradaban manusia memasuki era baru yaitu era digital,” ujar Pendeta Yandi dalam webinar yang dipandu oleh Tony Thamrin ini.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa Indonesia saat ini sudah melangkah ke era digital. Dari data yang ada, di Indonesia per Januari 2021 ada 274,9 juta total populasi, dengan 345,3 juta mobile connections sehingga hal ini berarti ada lebih dari satu handphone di setiap orang. Selain itu dikatakannya lagi bahwa saat ini di Indonesia ada 202,6 juta internet users dan ada 170 juta orang yang aktif di media sosial.
“Perkembangan teknologi internet dan budaya digital yang semakin pesat dan sebagai negara berkembang, teknologi digital mampu mendorong berbagai kemajuan Indonesia. Dari segi infrastruktur, hukum,ekonomi dan sebagainya yang mengatur kegiatan di dalam internet, Indonesia sudah siap hidup di era digital. Kesiapan Indonesia dalam koneksi internet saat ini sudah semakin bagis,” imbuhnya.
Dunia digital berbasis internet, membuat seluruh aktivitas para penggunanya menjadi tanpa batas ruang dan waktu. Terkait hal ada sejumlah tantangan dan dampak era digital. Tantangannya adalah dunia digital tidak hanya menawarkan peluang dan manfaat besar kamu dan memang sangat memudahkan kehidupan namun gaya hidup digital pun akan makin bergantung pada penggunaan ponsel dan komputer.
“Apapun itu Kita patut bersyukur semua teknologi ini makin memudahkan hanya saja tentunya setiap penggunaan yang mengharuskannya untuk mengontrol serta mengendalikannya,” jelasnya lagi.
Karena bila terlalu berlebihan dalam menggunakan teknologi ini kita sendiri yang dirugikan. Dampak perubahan perkembangan teknologi yang begitu cepat hingga merasuk di seluruh lini kehidupan sosial masyarakat, ternyata bukan saja mengubah tatanan kehidupan sosial, yaitu budaya masyarakat tetapi juga kehidupan politik, pertahanan, ekonomi, dan pendidikan.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini digital telah menjadi semacam budaya baru yang secara fundamental berbeda dari budaya yang sebelumnya. Upaya menyatukan digital dan pelayanan didasarkan pada keyakinan bahwa kedua pemahaman akan kata tersebut telah memiliki dampak yang mendalam pada kehidupan iman, dan perubahan akan terus berlanjut di masa-masa mendatang.
“Segala aspek kehidupan kita sudah terkoneksi secara digital bahkan sekarang setiap orang harus bahkan dipaksa untuk bisa beradaptasi dengan digitalisasi,” katanya.
Selain Pendeta Yandi juga hadir pembicara lain yaitu Chris Jatender, Kaprodi Teknik Informatika STTI STIENI, Gedryn Benjamin Lead Creative & Marketing Strategy dan Eryvia Maronie sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *