Headlines

BBTF 2022: Momentum Bagus Perkenalkan Pariwisata Berkelanjutan dan Berkualitas Pasca Pandemi

Badung -Event International Travel Fair milik Bali, Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2022 digelar para 14-17 Juni 2022 berlangsung di Bali International Convention Center (BICC) kawasan ITDC The Nusa Dua Bali.

Ajang pertemuan business to business (B2B) ini diprediksi bisa menjadi pemantik kembali menggeliatnya pariwisata Bali yang telah 2 tahun lebih terpuruk akibat pandemi covid 19.

Harapan ini disampaikan oleh Ketua paniti BBTF I Putu Winastra mengatakan saat temu media 6 Juni 2022 lalu, bahwa meskipun di tengah sulitnya kondisi akibat pandemi, namun ia bersyukur respon positif berdatangan dari pelaku pariwisata baik dari dalam maupun luar negeri. Akan ada 273 buyer dari 30 negara, BBTF 2022 ditargetkan menghasilkan transaksi saat acara hingga Rp 5,22 triliun. Pelaksanaan BBTF 2022 dinilai menjadi momen penting dalam upaya memulihkan industri pariwisata, khususnya bagi Indonesia dan Bali.

Menurutnya banyak negara baru bermunculan sebagai buyers, terutama negara-negara dari Kawasan Afrika.

“Saya harap gelaran BBTF kali ini juga bisa dijadikan ajang kebangkitan pariwisata Bali,” ungkapnya saat media gathering BBTF 2022 di BICC Senin 6 Juni 2022 lalu.
Ditambahkan juga akan ada 181 sellers dari 30 Kabupaten/Kota dari 13 Provinsi di seluruh Indonesia. Juga banyak negara baru bermunculan sebagai buyers, terutama negara-negara dari Kawasan Afrika.

“Saatnya kita tunjukkan Bali tak hanya cocok untuk pasar yang selama ini sudah ada. Tapi negara baru seperti dari kawasan Afrika salah satunya dari Nigeria,” imbuhnya. Dijelaskannya juga bahwa Nigeria menjadi potensi luar biasa untuk mendatagkan wisatawan High End. “Ini potensi besar yang harus dijajaki serius oleh pemerintah, 200 juta penduduk Nigeria. Dan banyak warga negara Nigeria yang berada di luar negeri yangmau datang ke Bali,” bebernya lagi.

Untuk itu ia berharap ada kemudahan regulasi seperti kemudahan visa yang diberikan kepada pemerintah bagi sejumlah delegasi dari kawasan Afrika.

Dikatakannya juga bahwa booth yang ada nantinya sudah sold out dan ada sejumlah seller dari Korea yang terpaksa ditolak karena tidak ada space lagi. Hal ini membuktikan bahwa kualitas BBTF yang dipandang sebagai market place yang luar biasa.”Saatnya membuktikan bahwa Indonesia punya event promosi internasional yaitu BBTF, tak kalah jauh dengan ITB Berlin,” tegasnya lagi.

Di kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Bali, yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengatakan, BBTF menjadi ajang temu bisnis, promosi, dan pemasaran paket perjalanan wisata internasional, yang dilangsungkan di Bali.

Ia berharap gelaran BBTF 2022 berbeda dengan sebelumnya yaitu promosi pariwisata yang diusung oleh Pemprov Bali melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan berencana menuju Bali era baru.“Dalam visi misi tersebut sudah jelas arah pariwisata Bali ke depan adalah pariwisata yang berkelanjutan dan berkualiats,” jelasnya dalam kesempatan yang turut juga dihadiri oleh Koordinator Pemasaran Pariwisata Nusantara Area I (Sumetare) Kemenparekraf Taufik Nurhidayat dan Ketua GIPI/ BTB Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, GM Multi Property Vice President – The Westin Resort Nusa Dua Bali Oriol Montal.

Dilanjutkannya, pariwisata berkelanjutan adalah aktivitas pariwisata yang tidak merusak sumber daya Bali, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Sedangkan pariwisata berkualitas adalah pariwisata yang memberikan manfaat serta kesejahteraan bagi masyarakat sekitarnya. memberikan manfaat yang besar untuk Bali,” imbuhnya.Tokoh Puri Ubud ini pun menambahkan bahwa ini adalah momentum yang sangat baik memperkenalkan pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas pasca pandemi Covid-19.

Ia pun melihat, pasca pandemi terjadi diversifikasi ekonomi seperti tahun 1920, dimana terjadi perubahan besar-besaran dalam tatanan kehidupan ekonomi masyarakat Bali dari agraris ken pariwisata.

“Hal itu juga saya lihat dewasa ini, setelah pandemi terjadi diversifikasi dair pariwisata ke ekonomi kreatif. Hal itu harus disambut baik oleh pelaku pariwisata, serta dipromosikan di ajang BBTF kali ini. Karena ini ke depan yang akan menopang perekonomian Bali,” jelasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *