Headlines

Jaga Keamanannya, Data Adalah Minyak Baru Ekonomi Digital

Maluku Barat Daya – Keamanan digital sangat penting di tengah pesatnya dunia internet saat ini. Untuk itu sebagai pengguna dunia digital adalah suatu kewajiban untuk memahami aturan mengenai perlindungan data pribadi.

Menurut Teguh Kurniawan Harmanda, COO Tokocrypto dalam Webinar Gerakan Digital wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, Jumat 16 Juli 2021, perlindungan data pribadi ini sangat penting karena jangan sampai data-data kita dimanfaatkan oleh orang lain dan akhirnya kita sendiri yang guna.

“Ada kutipan di Majalah The Conomist AS yang menyatakan saat ini data adalah minyak baru ekonomi digital karena prinsipnya data tidak ada habis-habisnya untuk dieksplorasi. Jika data itu diambil okeh pihak-pihak tertentu.Data adalah sumber berharga buat perusahaan-perusahaan. Data kita dimanapaun sangat berharga buat mereka untuk dijual ke pihak yang lain,” ujar Teguh dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama Siberkreasi.

Mengutip sebuah data, Teguh mengatakan seseorang memeriksa ponsel mereka lebih dari 150 kali sehari. “Setiap kali kita membuka ponsel itu sebenarnya kita mengkontribusi data. Nanti dari pihak lain mereka melihat apa sih kebiasaan kita, ketahuan kita sering membuka ponsel di jam berapa saja, dan kita akan misalnya ditawari sesuatu. Contohnya Gojek kadang mengirim notifikasi ke orang dengan tulisan: ‘Apakah Anda lapar?’ di jam setengah 12 menjelang makan siang,” katanya.

Di dunia dari data 2020 sudah terkumpul 40 ZB (Zeta Byte), 1 ZB sama ndegan 1 Miliar Giga Byte. ”Semakin era digital memenuhi kehidupan kita makan data ini akan lebih besar lagi,” lanjutnya. 

Untuk itu, penting untuk kita melindungi data privasi. Pengertian data pribadi adalah setiap data tentang seseorang baik yang teridentifikasi dan atau dapat diidentifikasi secaratersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik dan atau non elektronik.

Teguh juga menjelaskan tentang etika penggunaan data pribadi di dunia digital Diantaranya adalah data pribadi seharusnya digunakan secara adil, sah dan transparan untuk tujuan tertentu dan eksplisit.

Selain itu data juga digunakan dengan cara relevan dan terbatas hanya pada apa yang diperlukan serta data tersebut haruslah akurat dan jika perlu terus diperbarui.

“Data sebaiknya disimpan tidak lebih lama dari yang diperlukan. Data juga diperlakukan dengan cara yang menjamin keamanan yang sesuai termasuk perlindungan terhadap pemrosesan, akses, kehilangan, penghancuran atau kerusakan yang melanggar hukum atau tidak sah,” imbuh Teguh.

Ada sejumlah tips perlindungan data pribadi di internet yaitu gunakan password yang sulit untuk akun yang dimiliki di internet dan gunakan password yang erbeda pada setiap akun.

Jangan memberikan data pribadi terlalu banyak di media sosial dan perhatikan juga alamat URL dari situs yang diakses, jangan sampai terjebak dalam situs palsu. Perhatikan juga akses yang diminta oleh aplikasi yang ter-install di HP atau kompiuter.

“Hati-hati jika menggunakan wifi di tempat publik dan jika mendaoatkan link dari email pastikan bukan ke situs palsu yang bermaksud untuk phising.”

Sementara itu pembicara lain Dallens Uttrak seorang Penggiat Lingkungan Hidup dan Musisi mengatakan media sosial bisa dijadikan sebagai sarana meningkatkan demokrasi dan toleransi.

Setiap orang dapat menghargai dan menghormati pendapat orang lain, dengan toleransi berarti sabar dan menahan diri dan juga menjaga hak politik masih-masing tanpa paksaan.

“Peran media sosial sebagai sarana meningkatkan demokrasi dan toleransi dan media sosial memberikan ruang dan waktu penggunanya dan masyarakat untuk menyebarkan informasi tersebut,” ujarnya.

DIjelaskannya juga bahwa peran media sosial sebagai sarana demokrasi adalah sebagai sarana partisipasi politik, sarana membentuk opini publik dan sebagai saluran alternative partisipasi masyarakat.

Selain Dallens dan Teguh, sejumlah pembicara lain hadir dalam webinar ini yaitu, Andy Sunder Keer Dahoklori seorang dosen dan Sondang Pratama seorang Sutradara sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *