Ketahui Tiga Aktivitas Digital yang Rawan Penipuan Online dan Jenis Ancamannya

0

Kepulauan yapen Papua -Siapa sangka bila kegiatan sederhana seperti belanjan online, memeriksa email dan bermain media sosial, dapat menjadi celah kejahatan digital. Namun begitulah kenyataan yang dipaparkan oleh CX Manager TunaiKita Ika Febriana Habiba.

Berbicara dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Rabu (25/8/2021), Ika mengatakan bahwa tiga aktivitas tersebut masuk kategori aktivitas digital yang paling rentan mengalami penipuan online.

“Apalagi kitas sering mendapat email yang tidak jelas, ada juga email dari orang yang tidak kita kenal yang minta kita kirimuang atau verifikasi. Itu bisa mengarahkan ke salah satu jenis penipuan online,” kata Ika lebih lanjut.

Pun dengan media sosial, Ika mengingatkan akan kita selalu berhati-hati dengan orang yang tidak kita kenal secara langsung.  “Tentunya ada juga yang punya itikad tidak baik entah mau ambil data kita dengan cara chat kita dan kirim lesan kita atau menipu dengan memberikan informasi bohong,” katanya.

Lebih lanjut, Ika juga meminta masyarakat lebih waspada dengan ancaman kejahatan digital phising. Phising yang berasal dari kata fishing atau memancing, memiliki arti upaya mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan di mana bertujuan memancing orang untuk memberikan informasi sensistif secara tanpa disadari dan akan digunakan untuk tujuan kejahatan

“Contoh data yang diambil seperti KTP, informasi keuangan seperti CVV, CC dan pin kartu debit dan informasi akun seperi user id dan password. Bisa akun apapun bisa email bisa media sosial dan apliaksi perbankan,” kata Ika lagi.

Sebagai bagian dari upaya lebih berhati-hati, Ika membagikan empat jenis phising paling umum. Empat jenis phising itu adalah;

1. Deceptive Phising

Phising seperti ini adalah jenis penipuan menyerupai lembaga atau brand terkenal yang umumnya meminta korban untuk melakukan verifikasi akun atau pembayaran.

2. Smishing

Phising seperti ini umumnya dilakukan dengan platform berbagi pesan singkat atau SMS.

3. Spear Phising

Phising seperti ini dilakukan dengan cara mengirim pesan atau email secara spesifik kepada target dengan mencantumkan informasi personal korban dan mengarahkan korban ke halaman palsu.

4. Whaling atau Whale Phising

Hampis sama seperti spear phising namun dengan target serang yang lebih spesifik dan lebih besar, seperti pemimpin sebuah perusahaan ternama.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, yaitu Managing Director Alek Iskandar, dosen STKIP Biak Beatus Laka dan Dhan personel Geisha.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *