Stakeholder Pariwisata Bali Gelar  “Hearing” untuk Dengar Komitmen Kedua Paslon Gubernur terhadap Masa Depan Pariwisata

0

Kabardenpasar – Bali Tourism Board (BTB) / GIPI Bali  menggelar pertemuan penting pada 25 Oktober 2024 di Jimbaran Grand Ballroom, yang  mempertemukan para stakeholder pariwisata dengan kedua pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali.

Pertemuan ini bertujuan untuk mendengar langsung komitmen kedua paslon terhadap industri pariwisata Bali yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya daerah.

Ketua Bali Tourism Board (BTB) / GIPI Bali IB Agung Partha Adnyana, pada Jumat (26/10/2024) menekankan pentingnya acara ini bagi para pelaku industri pariwisata. Menurutnya, mendengar visi dan misi yang jelas dari kedua paslon terkait pariwisata adalah langkah penting bagi para stakeholder untuk menentukan sikap dalam mendukung salah satu paslon.

“Kami ingin mendengar pemaparan visi dan misi dari kedua paslon. Pariwisata Bali sangat signifikan dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Bali. Karena itu, sangat penting bagi Gubernur dan Wakil Gubernur yang terpilih nantinya untuk memiliki komitmen jelas dalam mengelola pariwisata Bali,” jelasnya.

Agung Partha juga menambahkan bahwa industri pariwisata Bali mencakup 1,2 juta potensi suara, belum termasuk anggota keluarga mereka. “Angka tersebut sangat besar dan menunjukkan betapa pentingnya komitmen kedua paslon terhadap pariwisata. Komitmen ini akan menentukan arah pariwisata Bali ke depannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebagai pihak swasta, Bali Tourism Board (BTB) / GIPI Bali dan para stakeholder pariwisata bebas menentukan pilihan politik berdasarkan penilaian mereka terhadap visi dan misi yang paling sesuai untuk keberlanjutan pariwisata Bali. “Kami bersepakat bahwa paslon yang dianggap memiliki visi terbaik untuk pariwisata akan kami dukung,” tambahnya.

Agung Partha juga mengingatkan bahwa separuh kekuatan ekonomi Bali berada di sektor pariwisata, sehingga calon Gubernur dan Wakil Gubernur harus memiliki komitmen dan program yang konkret untuk memajukan industri ini. “Jika kedua paslon tidak memiliki komitmen yang jelas, saya khawatir pariwisata Bali akan mengalami kemunduran, yang tentu saja akan berdampak besar pada pembangunan di berbagai sektor di Bali,” ungkapnya.

Oleh karena itu, acara pertemuan ini dinilai sangat penting untuk mendengar dan memahami lebih dalam bagaimana masing-masing paslon berencana memimpin Bali dalam menghadapi tantangan di sektor pariwisata di masa mendatang. Kebijakan yang diambil oleh Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih akan sangat mempengaruhi kesuksesan pembangunan di Bali.

Ketua Panitia Putu Winastra,menjelaskan acara ini diselenggarakan bersama 28 asosiasi lainnya untuk menunjukkan kepada para cagub bahwa asosiasi pariwisata Bali memiliki pengaruh besar. “Kami memiliki data bahwa sekitar 1,2 juta orang bekerja di sektor pariwisata Bali,” tambahnya. “kita menyampaikan permasalahan pariwisata sekaligus menawarkan solusi. Pandangan kami mengenai masa depan pariwisata Bali akan kami sampaikan kepada gubernur yang terpilih, bukan hanya sekadar mengkritik,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali Menurut Winastra, pariwisata Bali memerlukan perhatian khusus dari setiap pasangan calon (paslon) gubernur.

Selama ini, asosiasi pariwisata Bali merasa belum mendapat dukungan yang memadai, salah satu contohnya adalah fasilitas gedung BTB yang dinilai kurang layak. “Kami seharusnya mendapatkan fasilitas yang lebih baik, mengingat kami merupakan brand ambassadornya pariwisata Bali,” ujarnya.

Jadwal masing-masing paslon diatur secara terpisah. Paslon nomor urut 1, Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana (PAS), akan dihadirkan pada pukul 10.00-12.00 Wita. Sementara itu, paslon nomor urut 2, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri), dijadwalkan hadir pada pukul 13.30-15.30 Wita.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *