Bisnis Model di Era Digital Cenderung Berkelanjutan

0

Sumba Barat  -Perkembangan dunia digital khususnya di tanah air membuat terjadinya perubahan di banyak bidang  termasuk dunia pekerjaan dan bisnis.

Perubahan dan transformasi interaksi sosial akibat masifnya penetrasi internet memunculnya juga model-model baru bisnis yang terkait dengan digitalisasi beragam sector kehidupan.

Menurut Azizah Zuhriyah saat menjadi nara  sumber dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis 12 Agustus 2021, ciri-ciri bisnis model di era digital pun turut mengalami pergeseran.

“Bisnis model di era digital mengutamakan model bisnis yang berkelanjutan dan ada nilai bisnisnya. Selain itu pelaku bisnis juga melihat peluang di luar standar,” ujar Azizah dalam webinar yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi.

Selain itu model bisnis di era digital ini menggabungkan beberapa jenis bisnis model. Yaitu Business to Business (B2B) yang memiliki siklus penjualan dalam jangka panjang, menawarkan hal-hal yang tidak jauh dari investasi usaha seperti perlengkapan kantor. Ada juga bisnis Customer to Customer (C2C) yang biasanya bergantung pada situs, listing iklan, marketplace dan forum untuk memasarkan barangnya. Contoh dari pada situs ini adalah OLX atau kaskus.

Selain itu bisnis model di era digital biasanya selalu perhatikan end user. Karena dengan adanya persaingan yang semakin ketat kita harus memutar otak dan berinovasi agar customer kita tetap loyal untuk membangun hubungan yang permanen. 

“Yang sangat penting saat ini dalam bisnis model era digital adalah pengelolaan big data karena di era ini data menjadi hal yang paling penting agar bisnis terus berjalan,” katanya.

Azizah juga mengatakan bahwa semakin berkembangnya dunia digital makan peluang usaha juga bergeser cenderung terkait dengan digitali. “Ada sejumlah peluang usaha di dunia digital seperti web development, start up, membuat blog, jasa desain grafis, menjual plugin wordpress, menulis artikel SEO, agensi pembuatan artikel, membuat software aplikasi, jasa internet marketing dan youtuber,” ujarnya.

Dikatakannya juga ada dampak dari media sosial yang menguntungkan untuk bisnis adalah karena konsumen akan lebih bisa menentukan target siapa aja yang akan kita tuju. Selain itu keuntungan bisa lebih kompetitif.

Keuntungan lainnya adalah, pemanfaaan media sosial juga bisa mengendalikan biaya karena dengan adanya internet dan media sosial maka bisa memperkecil biaya untuk promosi atau pemasaran dan lebih dekat dengan konsumen.

“Kalau kita hobi menulis kata-kata Mutiara atau kata-kata lucu humor kita bisa menyalurkan bakat kita atau kemampuan kita sebagai copywriter,” tuturnya. Ia juga menyebutkan sejumlah metode bisnis di era digital yaitu google adsense, subscribe, info link dan premium,” katanya.

Selain Azizah, pembicara lain yaitu Ody Waji, CEWO Waji Travest, Adinda Atika, VP Business Development Fintech P2P Lending, Adelita sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *