Jangan Berlebihan Menggunakan Media Sosial
Kelungkung – Banyaknya pengguna media sosial seiring peningkatan penggunaan dunia internet di berbagai sendi kehidupan harus diwaspadai dengan kehati-hatian dan bijak berinteraksi di dalamnya.
Kita perlu bersikap bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial, setidaknya bisa menyaring terlebih dahulu segala sesuatu yang akan kita unggah ke media sosial.
Hal itu dikatakan oleh Luh Karmila Susilawati S.TP, PJ Perbekel Desa Getakan dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis 12 Agustus 2021.
Menurut Luh Karmila, media sosial adalah media daring yang digunakan untuk kebutuhan komunikasi jarak jauh, proses interaksi antar user satu dengan user lain, serta mendapatkan sebuah informasi melalui perangkat aplikasi khusus jaringan internet.
Banyak sekali jenis media sosial dengan karakteristik masing-masing yang harus dipahami agar manfaatnya bisa kita maksimalkan sekaligus meminimalisir manfaat negatif.
“Kita harus bijak saat bersosial media sosial dengan banyak alasan, diantaranya adalah karena penyebaran informasi yang sangat mudah dan tidak ada privasi, siapa saja yang bisa melihat dan menyebarkan,” ujar Luh Karmila dalam webinar yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi .
Selain itu, lanjutnya, alasan lain adalah karena ada informasi yang belum pasti kebenarannya serta ancaman cyberbullying atau segala bentuk kekerasan yang dilakukan melalui internet seperti menghina, mengejek, mengancam atau mempermalukan.
Seperti yang kita ketahui banyak jenis sosial media seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, Snapchat, Twitter, Tiktok, Youtube dan Telegram.
Banyak hal positif yang bisa kita dapatkan dengan bijak bersosial media. Yaitu semisal kita bisa terhindar dari cyber bullying atau pengaruh negatif di sosial media. Juga kita bisa memperoleh sumber informasi terpercaya dan sosial media sebagai langkah meniti karir (menjadi vlogger,youtuber, influencer,penulis artikel, online shop, graphic designer atau pengajar kelas online). Selain itu media sosial bisa menjadi agen perubahan dengan cara mengedukasi masyarakat dengan konten yang bermanfaat serta melalui sosial media mampu menyebarkan kampanye yang bersifat positif.
“Fungsi media sosial bisa membantu menyebarkan informasi bagi orang-orang yang membutuhkan karenanya kita bisa tetap eksis dan tetap memberi contoh yang baik bagi teman-teman.”
Kendati banyak manfaat positif, ada juga sejumlah sisi negatif media sosial. Yaitu kita bisa terjebak dengan konten hoaks dan melihat hal-hal yang tidak atau belum sepantasnya, bergaya hidup konsumtif serta berkurangnya quality time dengan keluarga atau teman.
Bisa juga kita terancam dengan tindakan pengancaman atau balas dendam dengan menyebarkan konten yang bersifat seksual ataupun kita bisa mengalami stres dan depresi akibat cyberbullying. “Yang paling penting adalah sebisa mungkin jangan berlebihan dalam menggunakan medsos. Jika berlebihan pasti hasilnya tidak baik dan mengusahakan penggunaannya berkaitan dengan hal-hal yang positif.”
Selain Luh Karmila, juga hadir pembicara lainnya yaitu Yulia Dian, Content Creator, Ody Waji, CEO Waji Travest, dan Vizza Dara sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.