Komang R Hartawan; Kedepan Bisnis Pengolahan Sampah Jadi Rebutan

0

Kabardenpasar -Mengelola sampah menjadi bermanfaat telah lama dilakukan desa adat Seminyak Kuta, Kabupaten Badung Bali, yakni dengan mendirikan Tempat Pengolahan Sampah Reduce,  Reuse, Recycle (TPST-3R) Desa Adat Seminyak, yang diketuai Komang Rudhita Hartawan.

Teknologi Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) pengurangan (reduce), pemanfaatan ulang (reuse), dan pendaurulangan (recycle) atau 3R, adalah sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efesien. Hasil pengolahan sampah organik berupa kompos digunakan untuk pupuk tanaman. Gas hasil pengolahan tanki biodigester bisa digunakan untuk supply energi warga. Sampah plastik bisa jadi pelet.

TPST-3R Desa Adat Seminyak sendiri kapasitasnya memiliki tempat pembuatan pupuk kompos. Bahan baku sampah didapat dari sampah kebun taman hotel, restoran, vila, dan rumah tangga. Juga pembuatan pakan ternak dengan memanfaatkan sampah organik basah, serta pembuatan pelet dari bahan sampah plastik. “Permintaan pasar banyak sampai kita tidak bisa penuhi. Kedepan bisnis pengolahan sampah akan jadi ramai, jadi rebutan lihat saja nanti”, kata Komang saat acara Coke Tour 2.0 Rabu 31 Agustus 2022.

Terkait TPST-3R Desa Adat Seminyak diceritakan Komang semua berawal tahu 2003 desa adat Seminyak memfasilitasi pengangkutan sampah rumah tangga, juga tempat usaha di kawasan Seminyak. Seiring waktu berkembang hingga membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST-3R) Desa Adat Seminyak. “Bantuan datang tidak saja pemda tapi juga swasta. Pihak Coca Cola diantaranya banyak membantu diantaranya pembangunan gedung learning centre dan truk. Saya sampai malu dibantu Coca Cola terus bahkan masa pandemi yang kita tahu sendiri masa sulit bagi semua tetap membantu,” urai Komang.

Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia sebagai salah satu warga usaha yang beroperasi di Provinsi Bali menyadari bahwa sinergi, kolaborasi dan kontribusi merupakan aspek penunjang keberlanjutan usaha (sustainability). Sejalan dengan eksekusi dan tindakan nyata yang terus dilakukan, salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam wujud membangun harmonisasi hubungan dan kerjasama positif bersama komunitas antara lain melalui wadah edukasi dan studi lapangan di komunitas, yang telah melakukan proses pengelolaan dan penanganan sebagai “Komitmen Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat”.

Acara “Coke Tour.2.0-Kompetisi Jurnalistik pihak Coca Cola mengajak wartawan melihat dari dekat pengelolaan sampah berbasis sumber di TPST3R Desa Adat Seminyak. Juga kiprah salah satu komunitas peduli Malu Dong’ di Denpasar yang konsisten dalam melakukan edukasi pentingnya penanganan sampah dari hulu ke hilir.

Corporate Affairs Executive Coca-Cola Europasific Partners Denpasar, Made Pranata Wibawa Ade Putera mengatakan berharap para wartawan setelah melihat langsung di lapangan, bisa menuangkan dalam karya jurnalistik yang bisa disebarluaskan sehingga bermanfaat kepada publik.

“Bali akan menjadi tuan rumah Presidesi G20. Poin penting yang harus segera diselesaikan mencakup penanganan dan pengelolaan sampah”, tutup Pranata. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *