Hal Penting dalam Etika Berjejaring
Halmahera Selatan -Sejak kecil, kita diajarkan etika baik di pendidikan formal seperti sekolah atau non formal seperti keluarga dan lingkungan sektar. Etika ini merupakan sistem prinsip-psinsip seseorang yang mempengaruhi orang tersebut dalam membuat keputusan di hidup mereka.
“Kadang-kadang kita ingin melakukan sesuatu. Kita juga harus memikirkan bahwa apa yang kita lakukan itu baik atau enggak untuk orang lain. Cakupan-cakupan etika itu untuk menjalani kehidupan yang baik,” tutur Haris Atid seorang pegiat literasi kelas pesisir, dalam Webinar Literasi Digital di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Senin (13/9/2021).
Ia mengatakan, hak dan tanggung jawab termasuk ke dalam etika dan menjadi penting bagi kita mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah dlakukan terhadap orang lain. Karena etika merupakan sesuatu yang mendasari hal-hal baik di kehidupan kita. Kemudian, keputusan moral baik dan buruk dalam kehidupan. Menurutnya, terkadang apa yang kita sampaikan bisa saja berlebihan hingga menyakiti perasaan orang lain.
Dalam berjejaring, etika yang perlu diterapkan yakni etika berkomunikasi dengan mengucapkan kata-kata yang sopan dan tidak menyakiti orang lain. Jangan juga menulis sesuatu yang tidak penting di media sosial. Etika penting lainnya yang perlu diperhatikan ialah dengan tidak menyebarkan SARA, pornografi, dan kekerasan.
Menurutnya, terlebih di Maluku yang merupakan wilayah pascakonflik. Oleh karena itu, minimalisir postingan-postingan negatif yang kita buat di ruang digital dan teliti sebelum memposting. Di samping itu, postingan negatif ini tentu berbahaya bagi anak-anak yang memiliki media sosial, terutama yang berbau pornografi.
“Anak-anak yang menjadi korban dari postingan negatif atau menjadikannya objek di media sosial. Apalagi untuk mendapatkan penghasilan dengan mengeksploitasi anak-anak,” ujarnya.
Selain itu, memeriksa kebenaran berita dengan memeriksa sumber utama, jangan langsung dibagikan. Lalu, menghargai hasil karya orang lain dengan mencantumkan pemilik karya. Jangan juga terlalu memposting kehidupan pribadi di media sosial.
Atid mengungkapkan, hal paling utama dalam etika berjejaring ialah dengan menerapkan prinsip THINK. Pertama, true, apa yang kita posting sesuai fakta dan bukan hoaks. Kedua, helpful, apa yang kita posting bermanfaat. Ketiga, information, segala informasi yang kita sebarkan harus bisa dipertanggungjawabkan. Keempat, need, apakah yang kita sebarkan itu diperlukan atau tidak. Kelima, kind, apakah yang kita sebarkan itu baik atau tidak.
Pikirkanlah setiap hal yang ingin kita ketik dan posting di media sosial, termasuk dengan akibat yang akan diterima. Karena pada prinsipnya, di masa sekarang jarimu adalah harimaumu dan akan menjadi rekam jejak digital dalam waktu yang sangat lama.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Senin (13/9/2021) juga menghadirkan pembicara, Adji Srihandoyo (Business Development Director TC Invest), Ika Febriana Habiba (CX Manager PT Digital Tunai Kita), dan Ichal Muhammad (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.