Investasi Online Makin Digemari Anak Muda
Sumbawa – Melakukan investasi secara digital tidak bisa sembarangan. Semakin banyak aplikasi atau layanan untuk investasi digital. Maka, perlu diperhatikan lagi bagaimana cara berinvestasi dengan baik dan sehat, karena itu yang paling penting.
“Langkah pertama yang bisa dilakukan dalam berinvestasi secara baik dan sehat adalah mengenali platform investasi. Kedua, mengenali penipuan investasi online. Ketiga, mengenali jenis-jenis investasi online,” jelas COO Tokocrypto, Teguh K. Harmanda saat menjadi pembicara dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Sumbawa, NTB, Rabu (23/6/2021).
Investasi online bisa merugikan bagi pengguna yang kurang memperhatikan cara bekerja dengan baik dan sehat. Saat ini, banyak yang minat terhadap investasi online, salah satunya crypto.
Menurut Teguh, sedikit yang mau belajar proses bagaimana crypto bekerja, dan lebih pilih langsung terjun investasi ke crypto. Maka dari itu, crypto juga memfasilitasi metode atau pengarahan berinvestasi.
Investasi yang berbasis online sangat digemari oleh kaum muda yang ingin memiliki penghasilan di usia remaja. Selain bisa ditinggal melakukan aktivitas yang lain, kita juga aman dalam berinvestasi karena platform investasi yang sudah legal.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi menyelenggarakan Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital. Webinar kali ini dilakukan di wilayah Kabupaten Sumbawa, NTB, Rabu (23/6/2021).
Webinar ini menghadirkan empat pembicara yaitu Teguh K. Harmanda (COO Tokocrypto), Bernadus Dian Adi (Digital Sccount), Syafruddin (Rektor Universitas Samawa), Syarif Musta’an (Dewan Pengawas Bank Perkreditan Rakyat NTB) dan Wicha Okta Riska.
Dengan acuan 4 pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Selain itu juga merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten.