Peluang Pekerjaan Era Digital
Sumbawa NTB -Perangkat atau gadget merupakan benda yang paling sering kita gunakan saat ini, seperti handphone, laptop, komputer, tablet, hingga jam pintar. Di antara perangkat-perangkat tersebut, handphone menjadi salah satu yang paling populer dan paling banyak penggunanya. Dengan handphone tersebut, banyak masyarakat yang menggunakannya untuk aktivitas berinternet, seperti bermain media sosial.
Menurut data yang dipaparkan oleh Azizah Zuhriyah, seorang Kepala Divisi Keuangan TC Invest, media sosial yang sering digunakan yaitu Youtube, Whatsapp, Instagram, dan Facebook. Media sosial ini didominasi oleh generasi Y dan Z sebagai penggunanya.
“Era digital ini, media sosial bisa dimanfaatkan sebagai bisnis atau tempat menambah penghasilan. Membangun bisnis di media sosial harus pintar melihat peluang yang ada di luar standar,” tutur Azizah dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/8/2021).
Azizah memaparkan setidaknya terdapat 7 peluang pekerjaan di media sosial dengan memanfaatkan berbagai keahlian, di antaranya:
1. Jasa penerjemah, kemampuan bahasa asing menjadi nilai tambah bagi seseorang. Kemampuan ini bisa menambah penghasilan, misalnya dengan menerjemahkan film, artikel, dan sebagainya. Bahkan hingga membuka kursus melalui media sosial.
2. Copywriter, peluang menjadi copywriter sangat terbuka di era ini. Bahkan, setiap perusahaan membutuhkan copywriter untuk mempromosikan produk/jasa yang dibuat melalui tulisan ini. Dengan demikian, seorang copywriter tentu harus mampu menarik audiens melalui tulisannya.
3. Dropshipper, usaha ini dilakukan tanpa perlu modal. Kita hanya perlu menjadi perantara antara penjual dan pembeli. Akan tetapi, kita harus mampu mempromosikan produk dengan baik untuk dijual kepada pembeli.
4. Survey online, peluang ini juga banyak di media sosial. Kita hanya perlu mengisi survey online, biasanya terkait suatu produk atau jasa dari perusahaan. Dalam survey ini kita bisa mengutarakan pendapat dan juga mendapatkan uang setelahnya.
5. Admin media sosial, saat ini pekerja yang juga seorang pengusaha. Hal tersebut diungkapkan oleh Azizah. Dalam kesibukan mereka, tentu butuh orang untuk mengelola akun media sosialnya agar tetap menarik konsumen. Admin ini juga bertugas untuk merangkul dan berinteraksi, serta memberikan pelayanan dengan baik kepada konsumen.
6. Influencer, pekerjaan jenis ini sedang tren, terlebih banyak orang berpikir bahwa menjadi influencer itu mudah. Influencer atau yang sering dibilang public figur ini merupakan seseorang yang memiliki banyak pengikut di media sosial. Biasanya para influenfer bekerja sama dengan beberapa brand untuk mempromosikan brand tersebut. Jika bertekad menjadi influencer, caranya dengan membuat konten menarik agar banyak followers berdatangan.
7. Pengelolaan big data, pekerjaan ini bertugas untuk mengumpulkan dan mengelola data sesuai dengan yang dibutuhkan sebuah perusahaan. Data yang dikelola nantinya akan menjadi informasi yang terstruktur dan sistematis untuk digunakan perusahaan dalam marketing digital, perluasan pasar, hingga peluncuran produk baru.
“Secara umum, peluang-peluang yang diberikan dari media sosial memberikan dampak positif dan keuntungan. Terutama jika kita memiliki kecakapan digital,” tuturnya.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki kecakapan digital di era sekarang ini. Manfaat yang akan diterima dengan kecakapan digital sangat banyak, salah satunya menambah penghasilan.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumbawa, NTB, Kamis (19/8/2021) juga menghadirkan pembicara, Adinda ATika (Business Development Fintech P2P Lending), Ieke Wulan Ayu (Ketua Lembaga Penelitian & Pengembangan Masyarakat Universitas Samawa), dan Tisa (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.