Pilih E-Commerce yang Beri Banyak Kemudahan di Ruang Digital
Tabanan – Penetrasi dunia digital yang merambah ke hampir segala bidang kehidupan manusia, memberi dampak sangat positif bagi eksistensi usaha kecil menengan (UMKM) yang di masa pandemi ini menjadi salah satu yang paling terdampak.
Dengan segala pembatasan mobilitas masyarakat mau tidak mau par pelaku UMKM harus beradaptasi dengan berubahnya interaksi sosial di masyarakat dengan meningkatnya juga dunia e-commerce aatau electronic commerce.
Potensi e-commerece yang begitu besar juga dimanfaatkan UMKM untuk tetap eksis atau paling tidak bertahan di masa pandemic.
Menurut Aryo Hendarto, CEO PT Mandalika Walasita Sajiwa dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Tabanan, Bali, Rabu 4 Agustus 2021, apalagi dengan fakta bahwa dalam sensus penduduk 2020 lalu menunjukkan generasi digital native mendominasi komposisi penduduk.
“Dengan sebaran 25,87% Milenial, 27,94% Gen z, 10,88%Post Gen Z, 21,88% Gen X, 11,56% Baby boomers, 1,87% Pre-boomer dan 10,88% Post Gen Z terlihat bahwa e-commerce bisa dimanfaatkan maksimal di tengah adaptasi masyarakat ini,” ujar Aryo dalam webinar yang dipandu oleh Eddie Bingky ini.
Lebih lanjut dikatakannya juga bahwa handphone terkoneksi lebih dari jumlah populasi di Indonesia dengan populasi 274,9 juta, HP terkoneksi 345,3 juta. Ditambah karena ada covid 19 menjadikan era digital ini platform utama.
“Kenapa musti digital? Karena banyak kelebihannya yaitu pilihan yang beragam, jangkauan pasar yang luas, bertujuan jangka Panjang, memberikan kenyamanan kepada pelanggan dan mudah dikembangkan,” imbuh Aryo.
Karenanya kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi.
Dengan kemajuan digital maka segala macam produk bisa diperkenalkan ke pasar internasional. Dan pasarnya pun semakin besar yang terlihar dari hasil survei bahwa 65% terjadi peningkatan dalam spending yang dilakukan di digital platform.
“Pandemi memberikan kesempatan yang lebih baik bagi merchants, karena pola belanja konsumen sekarang terdorong menjadi serba online. Dan produk dari brand lokal yang berkualitas bagus dan harganya bersaing semakin dicari konsumen.”
Untuk memilih e-commerce yang tepat untuk produk kita ada beberapa cara diantaranya adalah pilih e-commerce dengan trafik yang tinggi dan pilih yang menyediakan versi PC dan smartphone. Kemudian bisa juga memilih e-commerce yang memberikan kemudahan untuk membuat lapak dan upload barang dan kemudahan untuk berbincang dengan pelanggan.
Juga penting adalah e-commerce yang menyediakan fitur pencarian produk yang mudah dan anti ribet dan kemudahan bagi pelapak menjual apa saja. Serta perlu dipertimbangkan juga yang menyediakan fitur terlengkap dan memilih yang memberikan bonus kepada penjual dan pembeli.
Ada beberapa e-commerce di Indonesia yang memiliki pengunjung tinggi Shopee, Tokopedia, Lazada dan lainnya. Shopee menjadi salah satu toko online yang populer dengan promo gratis ongkirnya yang begitu populer. “Shopee menjadi trend yg paling tinggi dengan sekitar 96 juta pengunjung setiap bulannya,” ungkapnya.
Sementara itu Ia juga mengatakan ada banyak kelebihan mempergunakan teknologi digital saat ini. Seperti dirasakan lebih aman karena mengurangi risiko terular virus, efisiensi tenaga, waktu dan biaya, fleksibel karena dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun serta memiliki jangkauan yang lebih luas.
Kelebihan memakai dunia digital juga dirasakan untuk aktivitas berinvestasi, semisal investasi emas. Seperti yang dikatakan oleh pembicara yang lain, Muhammad Firdaus Gonia, CEO Dengan Senang Hati,
Dikatakannya ada sejumlah kelebihan investasi emas online diantaranya adalah relatif lebih aman. Selain itu kata Daus Gonia, investasi emas online lebih menguntungkan dengan risiko lebih rendah dan modal juga bisa lebih kecil.
“Investasi emas online juga memberi kemudahan untuk segera dicairkan, mudah dipindahkan dan memiliki pekemilikan dan pengelolaan sendiri,” ujar Daus.
Ia juga membandingkan besaran risiko investasi emas online dengan emas fisik. Dikatakannya jika berinvestasi emas fisik ada ancaman kehilangan emas karena harus disimpan ditempat. Selain itu bagi yang tidak terlalu mengerti kemurnia emas bsia saja ditipu. Juga emas fisik akan mengalami penurunan nilai akibat emas yang tidak terawatt.
Saat ini sudah banyak juga platform investasi emas yang direkomendasi semisal pegadaiandigital, Treasury.id, Pluang, E-mas juga Indogold. Sejumlah platform investasi yang disebutkan ini juga tak hanya menawarkan investasi emas saja, tetapi ada juga yang memberi banyak pilihan berinvestasi contohnya menawarkan juga Reksadana.
“Tak hanya itu ada juga platform yang menawarkan investasi emas yang bisa digunakan untuk merencanakan segala keinginan kita semisal akan membeli rumah dari emas hingga berjumlah beberapa gram,” imbuhnya.
Daus juga memberi tipsnya untuk memilih investasi emas online yang aman sebagai langkah kewaspadaan terhadap kejahatan di dunia digital. Investasi emas yang aman, jelas Daus haruslah memiliki emas secara fisik alias bisa mencetak emas dan prosesnya tak rumit.
“Jika investasi emas online kita tidak bisa dicetak berarti mereka tidak tanggungjawab. Selain itu yang aman adalah jika menawarkan harga jual dan beli yang transparan. Serta mengikuti regulasi dari pemerinta,” tegas Daus.
Yang juga penting, lanjutnya adalah menghindari platform investasi emas yang memberi janji berlebihan. Juga platform yang ditawarkan menggunakan metode sistem yang secure. Serta kita bisa mengecek terlebih dahulu reputasi dan revies dari platform tersebut.
Webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi ini juga menghadirkan pembicara lain seperti Wayan Sudarsana, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tabanan dan Fitriyani sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.**