Songsong Tahun Baru 1446 Hijriyah, Ki Dalang Ponijan Timbul Hadi Prayitno Bakal Manggung di Bali

0

Ismoyo S. Soemarlan, menyatakan bulan Muharram sebagai bulan permulaan menandai kebangkitan untuk memperbaiki diri, mempersiapkan hal-hal baik untuk dijalani setahun ke depan,

Pengurus Paguyuban Yogyakarta saat beraudiensi dengan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, di Kantor Walikota Denpasar Kamis 4 Juli 2024./dok.humaspemkotdenpasar

Tahun Baru Islam yang rutin diperingati dengan berbagai harapan dan doa. Peringatan 1 Muharram kali ini, jatuh pada 6 Juli 2024.

“Kami manfaatkan untuk berubah menjadi lebih baik dengan belajar dari kesenian Wayang Kulit yang sarat tuntunan dan tontonan,” ujar Ismoyo S. Soemarlan.

Dalam rangka mengaktualisasikan semangat tahun baru dalam kehidupan sehari-hari, diperlukan pencerahan intelektual melalui agama dan seni.

Pertamina Dorong Pengembangan Agroforestri Hutan Desa Maha Wana Basuki di Karangasem Bali

Pertunjukan wayang kulit dipilih sebagai media menarik untuk menyampaikan nilai-nilai keagamaan dan kebijaksanaan Islam kepada masyarakat.

Pertunjukan ini akan dibawakan oleh Ki Dalang Ponijan Timbul Hadi Prayitno dengan lakon “Semar Mbangun Kahyangan”.

Cerita “Semar Mbangun Kahyangan” mengisahkan perjuangan Semar, tokoh wayang yang penuh hikmah dan kebijaksanaan, dalam membangun kembali kerajaan surgawi, Kahyangan.

IHC Bali 2023, Di KEK Sanur Akan Dibuka Jokowi dan Keynote Speaker 3 Menteri

Cerita dimulai ketika Kahyangan, tempat tinggal para dewa, terancam oleh kekuatan jahat yang ingin menghancurkannya. Para dewa meminta bantuan Semar, yang dikenal bijaksana dan memiliki kekuatan luar biasa, untuk melawan kejahatan tersebut.

“Kami mengundang Bapak Walikota, Bapak Wakil, dan Sekda untuk hadir dalam pertunjukan ini,” tambah H. Ismoyo S. Soemarlan.

Menanggapi itu, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana memberikan apresiasi terhadap Pagelaran Wayang Kulit yang akan dilaksanakan oleh Paguyuban Yogyakarta di Denpasar.

Libur Lebaran, Kawasan Perhotelan Elite ITDC Nusa Dua Bali Favorite Wisatawan Keluarga


“Pementasan wayang mengandung makna yang dapat dipetik oleh masyarakat. “Kami sangat mengapresiasi pagelaran ini,” ungkap Alit Wiradana.

Pagelaran Wayang Kulit ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan hiburan yang memperkuat nilai-nilai budaya serta keagamaan di tengah masyarakat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *