Headlines

Waspada! Email Jadi Sasaran Paling Sering Diincar Pelaku Phising!

Bima – Seringkali pengguna internet tidak sadar akan ancaman phising ketika mengakses dunia digital. Padahal, bukan tidak mungkin bahwa phising bisa merugikan dan menguras uang seseorang. 

“Biasanya itu menggunakan teknik pengelabuan untuk menipu dan memancing korban untuk memberikan informasi secara sukarela tanpa disadari,” ujar Managing Director IMFocus Digital Consultant dalam webinar Gerakan Literasi Digital Wilayah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis, (12/8/2021). 

Ia juga menjelaskan bahwa 32 persen pencurian data dilakukan lewat phising. Bahkan pada tahun 2020 ada 166 ribu lebih website phising dan terus bertambah. 

“Umumnya itu sektor finansial itu adalah sasaran utama,” kata dia. 

Ia menjelaskan, target yang paling sering diserang oleh phising ialah email sebesar 33,5 persen. Kemudian disusul oleh institusi finansial sebesar 19,4 persen, payment sebesar 13,3 persen dan sektor lainnya. 

“Email phising itu biasanya menggunakan email palsu untuk meyakinkan korban mengungkapkan informasi secara finansial,” kata dia. 

Kemudian, ialah massive phising dengan mengirimkan ribuan email ke banyak orang secara acak. Atau juga whaling phising yang menargetkan pengusaha, direktur dan manager personalia.

Dalam kesempatan yang sama, VP Business Development Fintech P2P Lending Adinda Atika juga menyampaikan terkait dengan budaya digital. Pembicara lain yang juga hadir antara lain ialah KABID Sosial Budaya Bapeda Kab Bima, Raani Wahyuni, dan Key Opinion Leader Tisa.

 Webinar Literasi Digital untuk wilayah Dompu, Nusa Tenggara barat, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *