Headlines

Jangan Lengah, Ini Jenis Data Pribadi Online yang Mesti Dijaga

Buru Selatan, Maluku – Saat menggunakan platfrom digital banyak orang masih tidak sadar akan ancaman dan risiko yang mengintainya. Termasuk ancaman pencurian data pribadi. 

Oleh sebab itu penting untuk memahami sekaligus juga menerapkan prinsip-prinsip keamanan digital. Hal itu salah satunya diungkapkan oleh Business Development Manager Fintech P2P Lending, Adinda Atika dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital Wilayah Buru Selatan, Maluku. 

“Jadi keamanan digital adalah sebuah konsep untuk melindungi komputer, perangkat seluler, tablet, yang terhubung melalui internet dari penyusup atau peretasan,” ujar Adinda. 

Adinda mengatakan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dan dijaga ketika berinteraksi atau beraktivitas dengan platform online. Salah satunya ialah data identifikasi pribadi. 

” Itu seperti NIK, alamat, nomor telepon, jangan pernah untuk membagikan data tadi sembarangan apalagi ke orang yang tidak dikenal,” kata Adinda. 

Kemudian, ia juga menambahkan, data lain yang juga harus dijaga ialah terkait dengan pembayaran yang menggunakan kartu. Adinda mengatakan untuk tidak pernah membagikan dan harus melindungi nomor kartu kredit, batas akhir dari kartu tersebut, hingga tiga nomor di belakang kartu tadi. 

Lalu bagaimana cara melindungi data agar tetap aman? Pertama Adinda menyarankan untuk tidak menjailbreak iPhone atua ponsel pintar lainnya. 

“Selain itu juga ilegal, kalau melakukan jailbreak juga membuat ponsel kita lebih rentan terhadap ancaman pencurian digital atau virus,” kata Adinda. 

Selanjutnya, ia menyarankan untuk aktifkan mode kunci segera, rutin memperbaharui software, menggunakan two-factor authentication, hingga penggunaan antivirus. 

“Sebelum masukin data pribadi pastikan apakah yang memiliki izin atau terdaftar. Bisa cek di website OJK dia update untuk platform yang sudah punya izin dan terdata mending cek satu dua menit seblum masukin platform tersebut,” kata dia. 

Menurutnya dengan mengetahui hal tersebut jadi lebih paham dengan risiko terhadap kemanan data sendiri. Meskipun sebuah platform mengklaim punya kemanan yang canggih, namun pengguna juga mesti lebih paham tentang cara melindungi data pribadinya. 

“Jangan takut untuk go digital dengan ikut literasi begini kita jadi aware tentang data data kita di digital dan online,” ujar Adinda. 

Dalam kesempatan yang sama, Zinester & Podcaster at 30 Degree Media Network, Fajar Sidik juga mengatakan bahwa sebenarnya platform online juga bisa menghadirkan banyak peluang terlebih dalam situasi pandemi. 

Ia mengatakan bahwa internet atau platform online banyak menawarkan informasi mengenai tren dan peluang kuliner, hingga tanaman hidroponik. 

Selain mereka berdua, juga hadir pembicara lainnya, Ariesta Seipalla, News Anchor & Duta Bahasa, dan Sondang Pratama, Key Opinion Leader.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *