Headlines

Tampilkan Keindahan dan Keragaman Indonesia di Ruang Digital

Lombok Tengah  – tetapi tetap satu atau Bhinneka Tunggal Ika adalah cerminan keseimbangan antara unsur perbedaan yang menjadi ciri keanekaan dengan unsur kesamaan yang menjadi ciri kesatuan di Indonesia.

Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan semboyan bangsa Indonesia dan yang tertulis dalam lambang negara Indonesia, Burung Garuda Pancasila ini harus dirawat agar lestari.

Salah satu wadah untuk memperlihatkan keragaman dan keindahan Indonesia di era digital adalah lewat media sosial, agar semakin banyak lagi kekhasan dan keunikan yang ada dalam adat bidaya Indonesia yang masih belum banyak dikenal.

Menurut Adji Srihandoyo, Business Development Director Koperasi Jasa Tri Capital Investama dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu 4 Agustus 2021, Indonesia memiliki banyak potensi yang bisa ditampilkan di ruang digital.

“Misalkan produk makanan, minuman, buah-buahan, batik songket, ulos, produk pertanian, pariwisata, kerajinan tas sepatu, rempah-rempah ukiran anyaman dan lukisan dari masing-masing daerah memiliki keunikannya tersendiri,” ujar Adji Srihandojo dalam webinar yang dipandu oleh Jhoni Chandra ini.

Contoh keunikan lain adalah menyanting yang menjadi warisan leluhur nenek moyang kita yang patut dilestarikan dan layak diperkenalkan di dunia internasional. Selain itu Adji menyarankan mulailah memperkenalkan budaya dalam kerangka kecil di dekat kita sendiri. “Bagaimana sesuatu yang unik sederhana di sekitar kita bisa dipoles untuk ditampilkan,” imbuhnya.

Di samping itu, jika memiliki produk yang ingin ditampilkan untuk mendekatkan diri pada peminat atau calon pembeli, maka produk ini harus mempunyai nilai kita jual. Penggunaan ruang digital untuk mempromosikan produk membuat jangkauan pasar lebih luas lagi.

“Produk yang kita tawarkan harus naik kelas ke tingkat yang lebih luas lagi. Yang harus diingat adalah kualitas produk harus berimbang dengan marketing yang hebat,” ujar Adji lagi.

Selain mendekatkan pada calon pembeli juga sebaiknya ajak orang lain untuk berkolaborasi. Bisa dimulai dalam satu keluarga bisa mengetes produk kita untuk uji coba, kemudian secara acak lagi di luar keluarga dengan melibatkan banyak orang, karena semua orang punya peran masing-masing.

Misalnya bekerja sama dengan dinas Kominfo, UMKM, koperasi karena berkolaborasi harus banyak melibatkan orang dan harus banyak mendengar karena masing-masing punya peran tidak hanya dari sisi marketingnya saja tetapi bagaimana juga kesiapan produk dan stakeholder yaitu komunitas dan bisnis bisnis player swasta ataupun perguruan tinggi.

“Tanpa memanfaatkan dunia digital, kita akan tertinggal. Awalnya memang perlu menjual dengan cara dari mulut ke mulut, kemudian pakai perantara, pengumpul, pasar tradisional, pasar modern, koperas, Bumdes dan saat ini semuanya akan lebih disempurnakan lagi dengan online atau digital.”

Sementara itu pembicara lain Alex Iskandar, Managing Director IMFocus Digital Consultant mengatakan bahwa disamping manfaat yang bisa didapat dari ruang digital, kejahatan online juga banyak mengintai terutama pencurian data.

“Target yang paling sering diserang dengan phising adalah sosial media 8,3% payment 13 13, 3% financial institusi 19,4% e-commerce ritel 6,2% email 33, 5%,” ujar Alex.

Sedangkan jenis phising yang sering menimpa pengguna dunia maya adalah email phising dengan menggunakan email palsu untuk meyakinkan korban untuk mengungkapkan informasi personal mereka. Ada juga massive phishing dengan mengirimkan ribuan jutaan email ke banyak orang atau calon korban secara acak. Penjahat cyber ini menggunakan software untuk mengelabui korban.

“Yang juga marak adalah whaling phising yang menargetkan individu penting, pengusaha, direktur manajer personalia dan lain-lain.  Para penjahat dari Asia-Afrika datang untuk menargetkan pejabat di wilayah masing-masing,” bebernya.

Aksi phising sendiri dijalankan dengan kronologi pelaku memilih calon korban, kemudian menentukan tujuan pishing dan membuat website phising. Kemudian calon korban mengakses website palsu dan mengikuti instruksi yang akhirnya informasi korban akan dicuri dan dimanfaatkan untuk data kartu kredit dan lain-lain

Karenanya untuk menghindari diri dari phising, edukasi diri dengan mengupdate informasi pishing, selalu cek siapa pengirim email dan jangan asal klik link yang diterima. Juga harus pastikan keamanan website yang diakses (https), waspada ketika dimintai data pribadi, cek akun online secara rutin dan selalu gunakan dua faktor otentifikasi dan gunakan anti-virus yang bagus dan melakukan scan Malware berkala.

Selain Alex dan Adji, pembicara lain adalah Setioko, S.Kom, M.Kom, Kasie Telematika dan Pengembangan SIM Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Lombok Tengah dan Guntur Nugraha sebagai Key Opinion Leader. 

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *