Headlines

Hati-hati, Ini Tiga Aktivitas Digital yang Rawan Alami Penipuan Online

Waropen – Anda salah satu orang yang gemar berselancar di dunia digital? Jika ya, maka Anda perlu mengetahui aktivitas apa saja yang rentan mengalami penipuan online. 

Dikatakan oleh CX Manager TunaiKita Ika Febriana Habiba, setidaknya terdapat tiga jenis aktivitas di dunia digital yang rawan mengalami penipuan online. Aktivitas itu adalah belanja online, berkirim pesan email dan bermain media sosial.

“Belanja online penipuan bisa terjadi antara pembeli atau sebaliknya, penjual. Ini menjadi salah satu bentuk penipuan online,” kata Ika saat berbicara dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Waropen, Papua, Senin (16/8/2021).

Selain aktivitas belanja online, aktivitas lain seperti berkirim pesan melalui email juga dapat menjadi celah terjadinya penipuan online. Apalagi, kata Ika, email dapat menjadi sarana melakukan spam atau Posting Advertisement in Mass, sebuah metode penyalahgunaan sistem pesan elektronik untuk mengirim berita iklan dan keperluan lainnya secara massal.

“Di email banyak spam email dan email yang masuk bisa jadi ternyata penipuan. Itu juga aktivitas yang rentan terkena penipuan online,” tambah Ika.

Sementara untuk bermain media sosial, Ika mengatakan bagaimana kebiasan berbagi secara berlebihan dapat memancing orang lain melakukan tindakan kejahatan dengan motif penipuan online.

“Bermain media sosial, apalagi kita biasa dan cenderung overshare atau hal yang privasi dan data sensitif dibagi ke publik, itu bisa berbahaya.”

Meski tiga aktivitas di atas paling sering terjadi penipuan online, namun secara garis besar–lanjut Ika, terdapat setidaknya delapan jenis penipuan online. Delapan jenis penipuan tersebut adalah share login info, share card information, ID theft, phising, scam, sovial engineering, account takeover dan card stolen.

Selain CX Manager TunaiKita Ika Febriana Habiba, hadir pula dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Waropen yaitu CTO MEC Indonesia Dedy Triawan, seorang jurnalis bernama Ismail dan aktor Davina Jamasir.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital sendiri merupakan rangkaian panjang dalam kegiatan webinar yang dilakukan di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *