Bertandang Pertama Kali, Kabasarnas Mohammad Syafii Disambut Hanoman di Kantor Basarnas Denpasar

0

Kabardenpasar – Operasi SAR di tahun 2025 dinyatakan menurun dibanding tahun sebelumnya 2024, yakni sebanyak 1.865 operasi SAR, terdiri dari 3 kecelakaan pesawat udara, 667 kecelakaan kapal, 58 kecelakaan penanganan khusus, 121 bencana dan 1.213 kondisi membahayaakan jiwa manusia.

Total jumlah korban dari kasus tersebut sebanyak 8.430 orang, dengan rincian sebanyak 6.720 orang selamat, sebanyak 1.327 orang meninggal dan sebanyak 383 orang hilang.

Sementara di tahun 2024 tercatat, operasi SAR sebanyak 2.562 (7 kecelakaan pesawat udara, 869 kecelakaan kapal, 67 kecelakaan penanganan khusus, 146 bencana dan 1.473 kondisi membahayaakan jiwa manusia) dengan 41.049 total korban (38.871 selamat, 1.774 meninggal dan 458 hilang).

“Menyelamatkan satu nyawa bukan hanya sekadar tugas, tetapi bentuk investasi negara terhadap masa depan bangsa. Kita mungkin tidak bisa menyelamatkan semua, tapi setiap nyawa yang tertolong adalah kemenangan kemanusiaan,” kata Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (KABASARNAS), Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, S.IP., M.M., CHRMP saat melakukan Kunjungan Kerja ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Kamis (16/10).

Dalam kunjungan tersebut turut mendampingi Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Sistem Komunikasi dan Sekretaris Utama dan Kepala Biro Humas dan Umum. Momen ini merupakan kali pertama Kabasarnas bertandang ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar. Selain Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, acara penting itu dihadiri perwakilan 3 Kepala Kantor wilayah tengah, yakni Mataram, Maumere dan Kupang.

Kedatangannya disambut dengan jajaran kehormatan dan ceremonial budaya khas Bali, tarian hanoman serta simbolisasi pemakaian udeng dan selendang.

Selanjutnya KABASARNAS langsung menemui seluruh pegawai Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar untuk memberikan pengarahan. Ditekankan program kerja Basarnas yang sejalan dengan Asta Cipta 2025 hingga 2029, yakni digital E-SAR platform, Sistem SAR Nasional Terpadu, pelayaran dan penerbangan nasional di kawasan industry, wisata, dan logistic, Pelatihan SAR terpadu nasional dan internasional, kerja sama peningkatan keselamatan dan keamanan industry dalam negeri, penguatan Unit Siaga SAR di daerah terpencil dan perbatasan, Pelibatan potensi SAR dan Pemberdayaan masyarakat dalam tanggap darurat SAR bencana alam.

Operasi SAR yang cukup menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat Indonesia yakni runtuhnya bangunan Ponpes 4 lantai. Penanganan ini merupakan tantangan yang berat hingga memerlukan penanganan khusus. Kasus-kasus serupa juga pernah dihadapi tim Basarnas dan unsur SAR gabungan lainnya. Hal inilah yang menuntut keberadaan para personel terlatih dan professional. Namun menurutnya ada juga yang menjadi keterbatasan hingga memerlukan kontribusi ekstra. Mengingat luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053 km2, berbentuk kepulauan dan didominasi perairan, sementara SDM, peralatan juga teknologi masih belum mencukupi.

Keterbatasan-keterbatasan yang ada harus bisa diatasi dengan penyesuaian agar hasilnya tidak mengecewakan atas ekspektasi public. Idealnya standar layana pencarian dan pertolongan harus setaraf dengan standar yang dijalankan pada IMO, ICAO dan INSARAG.

Untuk bisa memenuhi capaian tersebut diperlukan adanya balai pelatihan wilayah timur, tengeh dan barat, pemenuhan sarana dan prasarana berstandar internasional, SDM yang professional dan teruji dan regulasi berlaku nasional, regional dan internasional.

Beberapa operasi SAR yang menjadi sorotan khusus tahun 2025 diantaranya KMP Tunu Pratama, bencana banjir di Bali, WNA terjatuh di Taman Nasional Gunung (TNG) Rinjani Lombok dan runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny.Tantangan-tantangan itu bisa dijawab dengan upaya, kerjakeras, sinergitas dan totalitas hingga bisa mendaptkan capaian yang membanggakan. “Keberhasilan bukan hanya ditentukan oleh kecepatan, tetapi diperlukan kejelian dalam merespon dan kepedulian dalam bertindak,” tambah KABASARNAS Syafii

Capaian BASARNAS diantaranya: Medium Classified 2019. Penilaian sangat baik system pemerintahan Berbasis elektronik. Penilaian sangat baik penghargaan system merit. Peringkat 8 besar terbaik se-asia pasifik sebagai tim SAR. Juara 2 anugerah reksa bandha sertifikasi barang milik negara. Penilaian “A” indeks penyelenggaraan pelayanan public. Opini WTP sebanyak 15 kali berturut-turut atas laporan keuangan Basarnas. Penilaian “AA” istimewa pada indeks reformasi hukum. Penilaian “AA” sangat memuaskan hasil pengawasan kearsipan. Penilaian dengan predikat informasi anugerah keterbukaan informasi public. Penilaian sangat baik dalam indeks perencanaan pembangunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *