KKP Gandeng TNI AD untuk Kembangkan Pelabuhan Perikanan Cilacap
Jakarta – Penguatan pelabuhan perikanan menjadi salah satu concern Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Dalam lawatannya ke Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Menteri Edhy dukung rencana pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) yang terletak di Jalan Lingkar Teluk Penyu untuk memaksimalkan potensinya. Terlebih saat ini hanya ada 6 PPS di Indonesia.
“Jadi ini potensi besar, kalau ini dimaksimalkan dan bisa diberdayakan di Jawa, Jakarta mungkin tidak akan kesulitan ikan,” kata Menteri Edhy saat mengunjungi PPS Cilacap, Senin (20/7/2020).
Sebagai tindak lanjut dukungan, Menteri Edhy juga merestui pengajuan penggunaan tanah seluas 18.136 meter persegi milik TNI Angkatan Darat (AD) untuk pengembangan PPS.
Terlebih tanah tersebut berada di area pelabuhan dan akan digunakan untuk pembangunan satu kolam pendaratan kapal-kapal nelayan.
Menurutnya, baik Pangdam Diponegoro serta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) juga telah bersepakat untuk menyerahkan tanah tersebut.
“Ahamdulillah secara prinsip sudah deal, tinggal kita bersurat. Tidak sulit karena ini untuk urusan negara,” urainya.
Berdasarkan laporan Kepala PPS Cilacap, pembangunan kolam baru memang sangat diperlukan lantaran kolam yang ada sudah melebihi kapasitas.
Selain itu, di kolam yang lama juga terjadi pendangkalan sebagaimana di pelabuhan lain.
Karenanya, Menteri Edhy meminta Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perikanan Tangkap, Aryo Hanggono untuk melakukan pendataan pelabuhan-pelabuhan perikanan yang mengalami pendangkalan. Kedepannya, KKP juga akan menyelesaikan persoalan tersebut secara simultan.
“Ini saya minta Dirjen Tangkap saya untuk mendata segera biar nanti membereskannya secara simultan,” jelas Menteri Edhy.
Sebagai informasi, sejak Januari hingga Mei 2020, sebanyak 6.763,09 ton ikan tuna, cakalang, udang, layur dan ikan lainnya didaratkan di PPS Cilacap. Di periode tersebut, terdapat sebanyak 12.232 kunjungan kapal.
Adapun tanah TNI AD, selain untuk pembangunan kolam juga akan dimanfaatkan untuk membangun sejumlah fasilitas lain seperti pos jaga, mushola, shelter nelayan, instalasi pengolah limbah, dan kios pesisir.
Kemudian akan dibangun fasilitas break water, dermaga parkir dan bongkar muat kapal ukuran 30-100 GT serta pasar ikan higienis. (fik)