Tips Work From Home Agar Hasil Kerja Tetap Berkualitas
Timor tengah Selatan – Penggunaan teknologi digital memang sudah merambah ke berbagai bidang. Dan yang paling besar merasakan manfaat dampaknya adalah dunia pekerjaan.
Seperti yang dikatakan oleh Bernadus D. Adi Prasetyo, Account Director Weber Shandwick dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kamis 5 Agustus 2021, bahwa salah satu sifat dasar manusia adalah pengguna alat dan sekarang tak bisa hidup tanpa internet.
Bernardus mengatakan, untuk para pekerja, ruang digital begitu banyak yang bisa diambil untuk memudahkan pekerjaan dan sebagian besar bisa didapat dengan gratis. “Tujuan penggunaan alat digital di bidang pekerjaan adalah untuk pembelajaran, peningkatan keahlian professional dan lainnya. fiturnya yang bisa dipelajari dengan gratis secara real time dan dapat dikerjakan di multi perangkat,” ujar Bernardus dalam webinar yang dipandu oleh Kika Ferdind ini.
Selain itu, lanjut pria yang akrab dipanggil Didut ini, feedback komen juga dapat terbaca secara real time Dan semua data dan aktivitas pekerjaan tersimpan dalam Google Drive. Jika kita bekerja membutuhkan PDF, bisa memakai :ILOVEPDF.COM, bila membutuhkan image khusus dapat memakai UNSPLASH.COM & PEXEL.COM. Saat image tidak terlalu dipakai, kita juga akan membutuhkan icon: FLATICON.COM.
“Untuk bekerja dalam tim yang juga harus selalu diasah adalah kepiawanian kita dalam berkolaborasi. Dan untuk memanage kolaborasi dengan banyak personel dari lain tempat dan untuk monitoring bisa memakai TRELLO.COM, GOOGLE DRIVE atau MICROSOFT TEAMS. Dan banyak lagi platform yang memiliki banyak fitur ,video call, sharing file, group discussion, serta live konferensi multi perangkat,” imbuh Didut.
Semuanya ini sangat menunjang aktivitas para pekerja yang harus work from home (WFH). Untuk itu Didut juga berbagi tipsnya bagi para pekerja di masa pandemi yang harus di rumah saja agar kualitas hasil kerja tak berbeda jauh dengan jika kita masih bekerja di kantor.
Pertama adalah set jam kerja dan terapkan dengan rutin dan menciptakan dedicated work space. Selain itu wajib juga selalu memberi ruang untuk beristirahat (fisik dan jiwa). Serta ciptakan ruang untuk stay connected dengan dunia luar. “Ciptakan dinding antara jam kerja dan jam untuk keluarga dan evaluasi terus alat-alat yangsering digunakan.” Jelas Didut.
Sementara itu di webinar yang sama, pembicara lain Robby Wahyu, Sr Security Consultant Maxplus, mengatakan selain begitu banyak platform dan fitur yang bisa dimanfaatkan untuk dunia kerja, tetapi ada juga ancaman sisi negatif yang bisa menimpa siapa saja termasuk para pekerja.
Dikatakannya bagi para pengguna internet termasuk pekerja sangat penting mengamankan data agar terhindari dari banyaknya kejahatan di dunia digital. Satu yang sangat berbahaya dalam hal pencurian data adalah kejahatan phising.
“Sebanyak 32 persen pencurian data selalu melibatkan phising. “Sehingga phising menjadi salah satu penipuan di dunia digital yang paling berbahaya. Pencurian data banyak di beberapa market place semuanya melibatkan kegaitan phising dan selalu diawali dengan phising,” beber Robby.
Diungkapkannya juga cara kerja phising diawali dengan memilih korban, menentukan tujuan phising, kemudian mengirimkan email, sms, washap dan informasi lainnya untuk calon korban.
“Setelah calon korban mengakses email atau sms atau washap mengakses phising dan yang tidak waspada mengakses dan mengisi instruksi pelaku serta mengisi data pribadi,” imbuh dia.
Setelah pelaku mendapatkan data-data pribadi yang diinginkan dari korban, pelaku kemudian menyalahgunakan data-data yang didapat untuk melakukan penipuan. Dijelaskan juga oleh Robby, bahwa sebenarnya sejak awal calon korban bisa mengidentifikasi terjadinya phising dengan mewaspadai sejumlah ciri-cirinya. Di antaranya adalah biasanya ejaan tata bahasa buruk.
Selain itu URL biasanya singkat di email atau chat, alamat pengirim biasanya juga tidak sesuai atau resmi, tampilan website relatif mirip asli, alamat website typo, website tidak ada HTTPS dan login sering gagal.
Untuk itu kata Robby, sebagai pengguna internet, kita wajib melindungi data-data pribadi kita dan tidak terlalu gampang memberikannya untuk orang lain. Sebaiknya data-data diri yang bersifat privacy jangan terlalu diumbar.
“Bahkan kepada orang yang laing dekat pun kita harus waspadai untuk menjaga segala yang sangat privacy, misalnya pacar sebab kita harus mempertimbangkan kondisi jika putus, jika yang bersangkutan sudah terlanjur mengetahuinya,” katanya.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Diakon Giovanni Aditya Lewa Arum, Rohaniawan & Sastrawan dan Chika Mailoa sebagai Key Opinion Leader.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.