7 Jenis Investasi Online Populer di Masyarakat, dari Emas Sampai Aset Kripto
Jayapura – Investasi online atau kegiatan menanam modal dalam bentuk uang atau aset lainnya di dunia digital telah menjadi tren di tengah masyarakat Indonesia. Dijelaskan COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmada, ada beberapa jenis investasi online mulai dari reksadana, P2P lending, obligasi negara retail, saham, emas, forex dan aset kripto.
Reksadana, kata Teguh, merupakan kegiatan investasi menghimpun dana sari investor dan untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek dan Manajer Investasi.
Sementara P2P Lending merupakan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet.
“P2P lending ini seperti pinjol atau pinjaman online. Ini (P2P lending) nama resmi. Jadi ini untuk yang meminjam uang tanpa bank,” kata Teguh saat berbicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (22/72021).
Obligasi Negara Retail merupakan Surat Berharga Negara atau SBN yang dijual kepada individu atau perseorang Warga Negara Indonesia melalui agen penjual di pasar perdana dengan volume minimum yang telah ditentukan.
Ada juga saham dan emas di mana saham berarti bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal dan emas, jenis logam mulia yang dianggap sebagai tempat penyimpanan nilai.
Di sisi lain, ada juga forex dan aset kripto yang kini tengah digemari dan menjadi jenis investasi online yang populer di tengah milenial dan gen z.
Kata Teguh, forex merupakan jenis instrumen investasi yang menggunakan valas atau foreign exchange yang disingkat menjadi forex.
Sementara aset kripto merupakan aset digital yang memanfatkan teknologi blockchain, yang bisa diperdagangkan, ditransfer, dan dapat digunakan untuk tujuan investasi.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bagaimana perlunya kehati-hatian dalam setiap melakukan investasi online. Misalnya dalam investasi kripto, Teguh memaparkan beberapa jenis penipuan aset kripto yang umum terjadi.
“Misalnya jual beli aset kripto tanpa memiliki izin BAPPEBTI, menggunakan skema ponzi atau money game dengan kedok jual beli koin serta menggunakan skema piramida MLM yang menjanjikan bonus dan komisi,” tambahnya.
Selain COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmada, hadir juga dalam webinar Head of Operation Viding co Febri Cahya Pratama serta Staf Akademi Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Cendrawasih Eveline Agustina Marani menjadi narasumber webinar bertajuk Indonesia #MakinCakapDigital.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital sendiri merupakan rangkaian panjang dalam kegiatan webinar yang dilakukan di seluruh penjuru Indonesia.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Ada empat pilar utama yang digaungkan yaitu Budaya Bermedia Digital, Aman Bermedia, Etis Bermedia Digital dan Cakap Bermedia Digital.