Duh, Ini Tiga Risiko Bahaya yang Mengancam Anak Ketika Menggunakan Internet
Ternate – Penggunaan internet oleh anak-anak kini semakin lazim. Apalagi di masa pandemi, di mana bahkan untuk sekolah pun anak-anak harus online dan menggunakan internet.
Karenanya, orangtua wajib mendampingi anak ketika menggunakan internet. Sebab, ada risiko anak menjadi korban.
“Tidak boleh tidak, orangtua harus dan wajib hukumnya mendampingi anak saat menggunakan internet, mau itu pas sekolah, kursus, atau ketiak browsing dan nonton youtube, wajib diawasi,” tutur Anggie Ariningsih, CEO Fintech P2P Lending, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Wilayah kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (10/8/2021).
Anggie mengatakan setidaknya ada tiga risiko bahaya yang mengancam anak saat menggunakan internet.
Pertama adalah serangan siber. Serangan siber ini dikatakannya sangat beragam, mulai dari eksploitasi seksual, konten pornografi, hingga konten radikalisme.
“Ada juga tindakan menyakiti diri sendiri dan bunuh diri. Coba bayangkan anak-anak kita menonton konten ini, kalau tidak diawasi, bisa bahaya,” paparnya.
Kedua adalah adiksi siber atau dengan kata lain ketagihan gadget. Hal ini menurut Anggie sangat berbahaya karena tumbuh kembang anak bisa terhambat ketika terus-menerus menggunakan gadget.
Terakhir dan tidak kalah penting adalah perundungan siber alias cyberbullying. Cyberbullying menurut Anggie rentan terjadi akibat pemahaman anak belum komprehensif.
“Cyberbullying erat sama body shaming biasanya. Misalnya, anak kita dibilang gendut banget sama temennya, kan itu bisa saja menyakiti anak kita,” tuturnya lagi.
Oleh karena itu, Anggie menyebut penting bagi orangtua mengawasi penggunaan internet, termasuk apa saja konten yang dikonsumsinya di dunia maya.
Salah satu solusi yang ditawarkannya adalah menggunakan aplikasi Family Link. Lewat aplikasi ini, orangtua bisa mengatur jam penggunaan gadget hingga situs apa saja yang bisa dikunjungi oleh anak-anak saat menggunakan internet.
Dalam webinar kali ini hadir juga Agus Jamiatul General Manager TC Invest dam juga Irsan Yacub sebagai konten kreator.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital sendiri merupakan rangkaian panjang dalam kegiatan webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.