Pakar Ungkap Pentingnya Transformasi Digital Bagi Para Pelaku Usaha
Tidore – Penggunaan internet secara signifikan telah mengubah gaya hidup maupun pandangan masyarakat dalam beberapa cara. Hal tersebut dikatakan oleh Dosen Universitas Khairun Ternate, Rheza Pratama.
Berbicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kota Tidore, Maluku Utara, Jumat (30/7/2021), Rezha mengatakan bagaimana internet telah menjadi saluran tanpa batas mulai dari aspek pribadi, bisnis hingga komunitas sosial.
“Beberapa komunitas mulai dari lowongan pekerjaan, perjalanan, seni, gaya hidup perpustakaan, belanja, musik, olahraga, games, apapun saat ini bisa diakses di internet,” katanya.
Kata Rheza, kemajuan teknologi juga telah menuntut pengguna untuk melakukan perubahan serta terus bertransformasi, dan apabila tidak segera beradaptasi, maka berisiko akan jauh tertinggal.
Dalam webinar yang sama, Founder Syukur Dofu Abdul Haris Muhidin mengatakan bagaimana pentingnya proses transformasi dari nondigital ke digital di tengah perkembangan teknologi seperti sekarang.
“Ini bukan pilihan tapi sebuah keharusan, karena jaman menuntut kita bertransformasi. Tujuan transfomasi untuk pelaku usaha yaitu agar bisnis bertahan dan ekonomi membaik dan bangkit. Kalau tidak bertransformasi, akan tutup,” tambah Abdul Haris.
Hanya saja, ia menyadari bahwa tidak semua lokasi dianugerahi kemudahan yang sama. Misal di Tidore, kata Abdul Haris, akses teknologi tak ‘semulus’ di kota-kota besar di Pulau Jawa.
“Tantang bertransformasi di wilayah Timur memang tidak secepat seperti di Pulau Jawa. Tapi digital sangat mempermudah kita dalam melakukan banyak hal termasuk pelaku usaha,” ujar Abdul Haris.
Di Tidore, Abdul Haris membentuk sebuah gerakan kebudayaan yang disebut Syukurdofu, sebuah kata diambil dari bahasa Tidore yang berarti terima kasih.
Meski diakui sebagai gerakan kebudayaan, program utama Syukurdofu adalah fokus pada pengembangan UMKM, termasuk pelatihan digital kepada pegiat UMKM.
“Kemarin banyak peserta yang daftar. Di situ kita melihat betapa pentingnya bertransformasi digital khususnya di kota Tidore kepualan. Jangan jadikan digital sebagai tujuan, tapi media mencapai tujuan kita,” pungkasnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kota Tidore, Maluku Utara, Jumat (30/7/2021) tidak hanya dihadiri oleh Abdul Haris Muhidin dan Rheza Pratama tetapi juga Lead Creative Strategy Frente Indonesia Gebryn Benjamin, dan Nata Gein.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital sendiri merupakan rangkaian panjang dalam kegiatan webinar yang dilakukan di seluruh penjuru Indonesia.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Ada empat pilar utama yang digaungkan yaitu Budaya Bermedia Digital, Aman Bermedia, Etis Bermedia Digital dan Cakap Bermedia Digital.