Tim Sabre Putri Indonesia Peringkat Ke-12 di Asian Fencing Championships 2025

Kabardenpasar – Bali, 21 Juni 2025 – Hari kelima Asian Senior Fencing Championships 2025 menandai panggung prestasi tertinggi bagi para atlet Anggar Asia. Digelar di Bali International Convention Center, The Westin Resort, Nusa Dua, ajang ini menyuguhkan pertandingan penuh determinasi dan strategi tinggi dari para atlet anggar Asia yang berhasil mencuri sorotan dunia.
Salah satu pencapaian datang dari tim sabre putri Indonesia, yang berhasil berada di peringkat ke-12. Di babak utama, Indonesia harus mengakui keunggulan tim Singapura dengan skor 45–26. Tim kemudian melanjutkan laga penentuan peringkat melawan Filipina dan Chinese Taipei.
Tim Sabre Putri Indonesia diperkuat oleh Nia Ayu Agustina, Reni Anggraini, Alma Fauziah Ismail, dan Indah Nur Safarin. Meski menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Singapura, Filipina, dan Chinese Taipei, para atlet menunjukkan semangat juang yang tinggi.
“Kami sudah tampil maksimal dan siap secara tim untuk bertanding hari ini. Karena jam terbang kami masih kurang, belum bisa menandingi kekuatan lawan. Mental lawan sudah terbentuk dari seringnya mereka mengikuti berbagai kejuaraan,” ujar Alma Fauziah Ismail (27), atlet asal DKI Jakarta.
Sementara itu, tim epee putra Indonesia harus puas berada di peringkat ke-20, tanpa meraih kemenangan. Skuad yang terdiri dari Andi Akbar Wirasa Tuhu, Aditya Meinggar Prayoga, Muhammad Rifyal Ramadhan, dan Arval Raziel Ridwan Sundara berjuang keras di setiap pertandingan.
Salah satu atlet muda, Arval (18), asal Bogor, Jawa Barat yang dikenal dengan kecepatan tangan dan kekuatan kaki, mengungkapkan:“Kami sudah bermain cukup bagus sejak awal dan mencoba mengejar poin. Tapi kami memang masih kurang dalam strategi tim. Vietnam, misalnya, sangat baik dari segi postur, kecepatan, dan teknik tangan.”Pelatih tim nasional anggar Indonesia, Agustinus Yeter Manuhutu, juga menekankan pentingnya jam terbang internasional untuk membangun kekuatan mental dan daya saing atlet.
“Kesiapan kami memang terbatas. Para atlet harus sering ikut kejuaraan internasional agar bisa meningkatkan pengalaman dan ketangguhan permainan. Dalam anggar, keputusan berlangsung dalam sepersekian detik—dibutuhkan IQ yang tinggi untuk kecepatan berpikir dalam mengambil keputusan, strategi, dan sikap yang matang. Tadi sempat ada pergantian atlet saat Rifyal tertinggal, dan kami mencoba strategi berbeda.
”Meski belum meraih posisi puncak, tim sabre putri Indonesia tampil penuh percaya diri dan memberikan perlawanan kompetitif melawan tim-tim unggulan Asia. Asian Fencing Championships 2025 menjadi momentum penting dalam membangun mental juara dan kesiapan menuju ajang-ajang internasional berikutnya.***