Headlines

Marak Penipuan Online, Pakar Ungkap Alasan Masyarakat Bisa Tertipu Lewat Internet

Sorong Papua Barat – Penipuan online menjadi salah satu masalah keamanan digital di tengah perkembangan teknologi yang kian pesat. Meski berita dan tips menghindari penipuan sudah banyak beredar di media, nyatanya kasus penipuan online lewat internet masih saja sering terjadi.

Terkait hal ini, Hermansa M.Kom, akademisi dan praktisi bidang informasi mengatakan penipuan online menggunakan social engineering canggih yang menghasilkan tipu daya mahir.

“Social engineering itu menyasar calon korban lewat interaksi sosialnya. Jadi calon korban sudah dipantau lebih dulu lewat medsos, kepada siapa saja dia bertukar pesan, apa saja yang dibicarakan di akunnya, dan lain-lain,” tutur Herman, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital wilayah Kabupaten Sorong, Papua Barat, Kamis (5/8/2021).

Herman mengatakan penipu mengeksploitasi tiga jenis emosi untuk bisa sukses mengelabui calon korban. Pertama, ada penipu yang menggunakan rasa takut. Rasa takut ini efektif untuk menipu calon korban yang berasal dari masyarakat awam.

“Jadi penipu ini biasanya mengaku sebagai pihak berwajib atau pihak berwenang, sehingga calon korban takut. Ada juga yang mengaku sebagai bos atau direktur, dan menipu karyawan sehingga memberikan data-data perusahaan secara sukarela,” tutur Herman lagi.

Kedua adalah rasa percaya. Di sini, penipu sudah melakukan riset kepada calon korban, terkait siapa saja orang yang dia percaya untuk menyimpan informasi pribadi.

“Penipu bisa berpura-pura sebagai pacar, keluarga, atau sahabat. Nah mereka berusaha jadi orang tersebut untuk mengelabui kita,” paparnya.

Terakhir adalah rasa iba. Masyarakat Indonesia terkenal akan semangat gotong royong dan memiliki simpati tinggi. Sifat inilah yang sering dimanfaatkan oleh penipu.

Untuk menghindari penipuan online lewat internet, Herman mengatakan penggunaan internet dan media sosial harus dilakukan dengan bijak. Jangan sekali-kali memberikan password, nomor PIN atau OTP bahkan kepada pacar sekalipun.

Webinar kali ini juga menghadirkan Ika Febriana Habiba CX Manager PT Digital Tunai Kita, Azizah Zuhriyah Manajer Alhikmah Coop, dan Vizza Dara sebagai key opinion leader.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *