Menabung Versus Belanja untuk Diri Sendiri, Mana yang Lebih Penting?

0

Taliabu Maluku Utara -Manajemen finansial alias pengaturan keuangan merupakan kemampuan yang penting dimiliki saat ini. Sebab, tidak sedikit orang dengan penghasilan besar tiba-tiba jatuh miskin karena tidak mampu mengelola keuangannya dengan baik.
Inilah yang sempat dirasakan oleh aktor Reza Aditya. Pemain sinetron Islam KTP ini bahkan sempat menggadaikan sertifikat rumahnya, karena tidak memiliki uang.
“Penghasilan main sinetron Islam KTP saya belikan rumah. Tapi tahun 2013 saat itu saya butuh uang banyak untuk keperluan darurat, tidak ada tabungan, akhirnya berhutang ke bank dengan menggadai sertifikat rumah,” ujar Reza yang merupakan key opinion leader dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kepulauan Taliabu, Maluku Utara, Senin (20/9/2021).
Itulah yang menjadi alasannya giat menabung saat ini. Menabung membantu menjaga kestabilan ekonomi sekaligus persiapan dana jika ada kebutuhan yang tidak terduga.
Dengan menabung, seseorang bisa mencegah berhutang jika memiliki tabungan. Menabung pun membuat hidup menjadi lebih hemat serta mengajarkan diri untuk disiplin.
“Satu lagi, menabung itu penting untuk dana pensiun. Saya belajar dari teman-teman senior dan pekerja seni lainnya, bahwa kita tidak ada dana pensiun di hari tua. Harus disiapkan dari sekarang,” tambahnya lagi.
Di sisi lain, belanja online menjadi transaksi keuangan yang semakin populer di masa pandemi. Reza mengatakan bagi sebagian orang, belanja online bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan harian. Belanja juga bisa menjadi cara untuk menyenangkan diri sendiri.
“Istilahnya seperti self-reward. Untuk menyenangkan diri sendiri. Jadi hidup kita jangan kerja-kerja atau belajar-belajar saja,” paparnya lagi.
Bahkan sebagian barang yang dibeli bisa menjadi aset di masa depan. Salah satu contohnya adalah sepatu Compass, yang hanya dijual terbatas.
Lalu menurut Reza, mana yang lebih penting? Menurutnya baik menabung dan belanja online sama-sama penting. Tinggal bagaimana kita mengatur mana yang menjadi prioritas.
Ia mencontohkan misalnya ingin belanja sesuatu yang agak mahal, bisa dengan menabung terlebih dahulu selama beberapa bulan. Dengan begitu, menabung bisa menjadi cara mendapatkan barang yang diinginkan.
“Jadi menurut nabung itu penting, belanja itu perlu. Begitu ya,” tuturnya.
Webinar kali ini menghadirkan juga Nurul Amalia Pramugari (Saudi Airlines, Digital Content Creator, Forex Trade), Azizah Zuhriyah (Division Head Finance TC Invest), dan Aiya Lee (Travel Blogger).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *